Soloraya
Kamis, 16 April 2015 - 04:10 WIB

UJIAN NASIONAL 2015 : Dinas Pendidikan Klaten Targetkan Kelulusan 100 Persen

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Pantoro, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Rabu (14/5/2015). (Muhamad Muchlis/JIBI/Solopos)

Ujian Nasional 2015 di Klaten ditarget lulus 100 persen. Angka ini merujuk tahun lalu yang mencapai 99 persen.

Solopos.com, KLATEN — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Klaten menargetkan angka kelulusan 100  persen pada Ujian Nasional (UN) tahun ini. Target ini dianggap realistis bila mengacu angka kelulusan tahun lalu yang mencapai 99 persen.

Advertisement

Kepala Disdik Kabupaten Klaten, Pantoro, mengatakan pencanangan target ini sesuai ketentuan kelulusan siswa. Penentuan kelulusan tahun ini tidak sepenuhnya ditentukan oleh hasil UN. Di samping nilai mata pelajaran yang diikutkan dalam UN, kelulusan siswa dipertimbangkan pihak sekolah berdasarkan nilai ujian sekolah dan nilai rapor.

Pantoro menambahkan sistem kelulusan demikian menjadikan sekolah memiliki kewenangan meluluskan siswanya. “Tergantung sekolahnya. Bila nilai rapor dihitung 70 persen, maka nilai UN 30 persen,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Rabu (15/4/2015).

Kendati kelulusan ada ditangan sekolah, Pantoro menuturkan lulusan yang dihasilkan harus memiliki kualitas. Dia menargetkan nilai kelulusan minimal harus menembus angka rata-rata 7,00. “Dengan begitu, lulusan yang dihasilkan akan benar-benar siswa yang kompeten,” ucapnya.

Advertisement

Terkait dengan pelaksanaan UN yang menggunakan sistem computer based test (CBT) dan paper based test (PBT) selama tiga hari terakhir, Partono mengatakan tidak ada masalah. Penggunaan model UN CBT yang diterapkan tahun ini tidak membuat siswa kebingungan.

“Hasil monitoring kami penggunaan CBT justru menguntungkan siswa karena menyingkat waktu pengerjaan,” tuturnya.

Menurut Partono, penggunaan sistem CBT awalnya mengkhawatirkan siswa. Namun, dalam praktiknya siswa banyak yang lebih suka menggunakan CBT. Dibandingkan sistem UN PBT, pengerjaan soal dengan komputer lebih sederhana dan menyingkat waktu. “Kalau menggunakan kertas siswa harus melingkari jawaban dengan pensil jadi lebih lama. Dengan CBT waktu pengerjaan justru sisa 15-30 menit,” jelasnya.

Advertisement

Tahun ini jumlah SMA/MA di Kabupaten Klaten yang mengikuti UN sebanyak 4.370 siswa. Sedangkan jumlah siswa SMK dan paket kesetaraan Paket C sebanyak 8.818 siswa.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif