News
Kamis, 16 April 2015 - 06:00 WIB

LONGSOR WONOGIRI : Jalur Wonogiri-Ponorogo Terancam Putus

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dan petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri memperbaiki saluran air yang longsor di bawah jalan utama Wonogiri-Ponorogo, Dusun Ploso Wetan, Desa Kedunggupit, Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (15/4/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Longsor Wonogiri mengancam jalur jalan utama Wonogiri-Ponorogo.

Solopos.com, WONOGIRI — Jalur utama Wonogiri-Ponorogo terancam putus akibat longsor di Dusun Ploso Wetan, Desa Kedunggupit, Sidoharjo, Wonogiri, Senin (13/4/2015). Tanah longsor menyebabkan saluran air di bawah jembatan di jalur itu ambrol hingga menggerus jalan.

Advertisement

Kepala Desa Kedunggupit, Sukimin, mengatakan satu rumah rusak akibat bencana longsor itu. Longsor dipicu saluran air tepat di bawah jalan raya pampat.

“Akibat saluran pampat, air kemudian masuk di celah-celah tanah dan mengerus fondasi saluran air hingga akhirnya menyebabkan longsor,” ujar Sukimin ketika ditemui Espos di lokasi longsor, Rabu (15/4/2015).

Advertisement

“Akibat saluran pampat, air kemudian masuk di celah-celah tanah dan mengerus fondasi saluran air hingga akhirnya menyebabkan longsor,” ujar Sukimin ketika ditemui Espos di lokasi longsor, Rabu (15/4/2015).

Di lokasi longsor hanya ada satu-satunya saluran air yang berfungsi mengalirkan air dari kanan menuju ke kiri jalan. Hujan deras pada Senin sore membuat air hujan masuk semua ke saluran air itu.

“Banyaknya air yang masuk ke saluran air yang pampat mengakibatkan air dengan mudah menggerus tanah jalan,” kata dia.

Advertisement

Warga dan petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri memperbaiki saluran air yang longsor di bawah jalan utama Wonogiri-Ponorogo, Dusun Ploso Wetan, Desa Kedunggupit, Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (15/4/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Dia menjelaskan longsor itu menimbulkan lubang sedalam lima meter tepat di samping jalan Wonogiri-Ponorogo. Longsor itu sangat berbahaya sehingga warga berinisiatif menutup satu lajur jalan dari arah Ponorogo menuju Wonogiri.

“Kalau jalan itu tidak ditutup bisa ambrol karena di bawah jalan yang ada saluran airnya sudah tidak ada lagi tanah yang berfungsi sebagai menyangga jalan,” kata dia.

Advertisement

Untuk sementara, kendaraan dari arah Ponorogo harus berjalan di lajur yang berlawanan, bergantian dengan kendaraan dari arah Wonogiri. Hal itu tak sampai membuat lalu lintas di kawasan itu macet tapi berjalan lebih lambat.

Kejadian itu sudah dilaporkan ke Pemkab Wonogiri untuk disampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng karena status jalan itu adalah jalan provinsi. Instansi Bina Marga Provinsi Jateng, kata dia, langsung datang ke lokasi untuk memperbaiki jalan.

“Perbaikan jalan dan saluran air terganggu akibat sering turun hujan,” kata dia.

Advertisement

Jalan Provinsi
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Sri Kuncoro, mengatakan karena kerusakan akibat longsor itu berada di jalan milik provinsi perbaikan dilakukan oleh Dinas Bina Marga Pemprov Jateng.

“Kami tidak mungkin memperbaiki kerusakan itu karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan warga masih bergotong royong memperbaiki rumah warga yang rusak akibat tanah lonsor. “Kami melakukan pendataan kerusakan untuk dilaporkan ke Pemkab supaya korban bencana dapat ganti rugi,” kata dia.

Pemilik rumah yang rusak akibat longsor tersebut, Ngadimin, memperkirakan kerugian yang dideritanya mencapai Rp35 juta. Dia berharap Pemkab memberikan bantuan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif