News
Rabu, 15 April 2015 - 15:30 WIB

PILKADA SRAGEN : Spanduk Calon Bupati Sragen dari PDIP Hilang & Dirusak

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Dok/JIBI/Solopos)

Pilkada Sragen mulai dipanaskan dengan hilangnya berbagai spanduk salah satu pasangan calon.

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah spanduk bergambar calon bupati dari PDIP, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Sugiyamto, yang dipasang di pinggir jalan Solo-Sragen, “menghilang” dari tempatnya. Muncul dugaan hilangnya spanduk-spanduk tersebut karena dicuri atau sabotase dari lawan politik mereka.

Advertisement

Sugiyamto mengaku heran dengan hilangnya beberapa spanduk bertuliskan Nderek Tepang yang dia pasang Maret lalu.
Bahkan menurut dia ada spanduk miliknya di Kecamatan Gesi yang diduga sengaja dirusak. “Ada spanduk saya yang dirusak di Gesi. Terus, spanduk-spanduk saya juga banyak yang hilang,” ujar dia, Rabu (15/4/2015).

Sekretaris DPC PDIP Sragen tersebut tidak tahu siapa yang menurunkan dan merusak spanduk-spanduk itu. Padahal menurut dia isi spanduk miliknya tidak mendiskreditkan atau menyudutkan pihak mana pun.

Sugiyamto menjelaskan spanduk miliknya hanya berisi pesan perkenalan atau sosialisasi diri. “Spanduk saya tidak menyudutkan siapa pun. Spanduk hanya bergambar wajah saya dan tulisan ‘Nderek Tepang’,” imbuh dia.

Advertisement

Hal senada disampaikan Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui wartawan di kantornya. Dia mengaku heran dengan hilangnya beberapa spanduk yang dia pasang di pinggir jalan Solo-Sragen dan kawasan kota. Yuni, panggilan akrabnya, hilangnya spanduk-spanduk tersebut terjadi di belasan titik. Dia meyakini pihak yang mencopot spanduk bergambar dirinya bukan petugas Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Sragen.

Putra sulung mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono tersebut mengaku tidak akan mengambil tindakan apa pun terkait raibnya spanduk-spanduk tersebut. “Biar saja. Nanti kita siapkan spanduk pengganti,” tutur dia.

Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Sragen yang juga balon wakil bupati (Wabup) dari PDIP, Moch. Fadlan menyatakan tidak akan memasang baliho dan spanduk sosialisasi. Apalagi marak aksi gelap penurunan spanduk.
Dia memilih melakukan sosialisasi diri melalui mimbar-mimbar pengajian yang dia isi. “Daripada pasang [spanduk] tapi dicuri orang, mending tidak saja. Saya pilih sosialisasi lewat pengajian-pengajian saja,” tutur dia.

Advertisement

Sementara, Kepala Satpol PP Sragen, Dwi Sigit H, saat dimintai tanggapan Solopos.com melalui ponsel menyatakan timnya baru sekali melakukan razia spanduk sosialisasi balon cabup. Operasi dilakukan pekan lalu.

Saat itu, tim Satpol PP menurunkan 10 spanduk sosialisasi yang dipasang menyalahi aturan. Menurut dia hilangnya spanduk-spanduk balon cabup bukan karena diturunkan petugas. “Saya pastikan bukan tim kami,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif