Soloraya
Rabu, 15 April 2015 - 17:15 WIB

PENANGANAN KANKER : YKI: 70% Pasien Kanker Telat Berobat ke RS

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Penanganan kanker sebaiknya dilakukan sejak dini sehingga lebih mudah ditangani.

Solopos.com, SOLO – Sebagian besar alias hampir 70% pasien kanker telat memeriksakan kondisinya ke rumah sakit. Mereka berobat setelah penyakitnya memasuki stadium 3 ke atas, sehingga membutuhkan biaya tinggi dan sulit untuk ditangani.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Solo, dr. Heru Priyanto SpOG (K) Onk, saat jumpa pers pembentukan YKI Kota Solo kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (15/4/2015).

Heru mengatakan kanker serviks dan payudara menduduki peringkat pertama jumlah penderita kanker terbanyak di Indonesia.

“Mereka ke rumah sakit setelah stadium 3 ke atas. Ini sangat sulit untuk ditangani. Padahal contoh kasus kanker serviks dan payudara itu bisa ditangani kalau terdeteksi dini. Biayanya murah tidak sampai Rp2 juta. Tapi kalau sudah stadium lanjut, ya biayanya tinggi sampai Rp70 juta ke atas,” kata dia.

Advertisement

Heru mengatakan YKI Kota Solo terbentuk tanggal 1 April 2015, merupakan cabang ke-83 di Indonesia. Menurut dia, program YKI yakni menciptakan dan menjalankan sistem deteksi dini sehingga bisa mendeteksi prakanker atau kanker stadium dini.

Program lain, menyediakan obat standar dengan harga khusus, menyediakan rumah singgah bagi pasien dan keluarga yang berdomisili jauh, serta mengadakan pelatihan, sertifikasi provider deteksi dini kanker payudara dan serviks.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan sesuai rencana pengurus YKI Kota Solo akan dilantik oleh Wali Kota Solo pada Sabtu (18/4) mendatang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif