SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)
Musik indie Ngawi hadir setiap akhir pekan di alun-alun Ngawi. Para penonton pun terhipnotis.
Madiunpos.com, NGAWI – Raungan gitar elektrik mulai terdengar sejak Sabtu senja. Suara drum mengentak, beradu dengan instrumen musik yang meliuk itu. Di tengah ramainya pengunjung Alun-Alun Merdeka Ngawi, sebuah panggung megah berdiri, seolah menjadi saksi bahwa music Indie Ngawi kini bangkit dari tidur panjangnya.
Ya, pergelaran musik indie yang diselenggarakan oleh Dispariyapura Kabupaten Ngawi itu telah memperlihatkan wajah asli dari insan musik di Ngawi. Sederet genre musik bergegas ambil bagian dalam ajang kompetisi musik no label tersebut.
Pertunjukkan itu seolah menyadarkan masyarakat betapa kreativitas para pemuda Ngawi dalam bermusik tak bisa disepelekan.
“Ya ini yang ingin saya lihat dari pemuda Ngawi. Tidak sebatas kreativitas dalam bermusik, rock hingga blues mangga,” ujar Asih salah satu penonton acara tersebut kepada Madiun Pos, Sabtu (11/04/2015).
Dalam acara tersebut, banyak genre musik yang tampil. Sebut saja genre punk rock yang diusung oleh band dream idiots. Band yang digawangi oleh empat remaja ini menampilkan dua lagu ciptaan mereka dan lagu dari band punk rock Amerika Serikat Green Day.
Berbeda dengan band peserta, Dandi and Kozmic Blues menampilkan sebuah aliran musik yang asing di telinga pemuda Ngawi. Genre yang diusung oleh band yang digawangi oleh tiga pria tersebut adalah blues.
Dandi, vokalis band tersebut menjelaskan akan pentingnya berkreativitas dan mencoba hal yang baru di sela penampilannya.
Selain dua band tersebut, ada juga penampil Rujak Rasta. Band yang mengusung aliran reggae tersebut membawakan sebuah penampilan yang mampu membius penonton. Tak kurang dari 20 orang penonton turut berjoget menambah kesan meriah acara tersebut.
“Penyanyinya keren, jadi bisa seperti ini,” ujar Agus penonton acara tersebut. (Geddy P/JIBI//Madiunpos.com)