SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembunuhan sadis. (JIBI/Solopos/Dok.)
Kisah tragis terjadi di Tiongkok saat terungkapnya aktivitas panen organ tubuh yang terjadi.
Solopos.com, BEIJING – Kisah tragis terjadi di Tiongkok. Bak film horor, salah satu rumah sakit militer di Tiongkok kedapatan “memanen” organ-organ tubuh puluhan ribu tahanan.
Kisah tragis ini diungkap sutradara film independen, Leon Lee dalam penelitiannya bersama pengacara hak asasi manusia Internasional, David Matas dan mantan anggota parlemen Kandada, David Kilgour. Dilansir News.com.au, Sabtu (12/4/2015), yang mengerikan, organ dalam korban diambil saat para tahanan masih sadar dan dalam keadaan tanpa bius.
Penelitian Leon Lee mengungkap praktek ini sudah terjadi selama satu dekade. “Seorang polisi bersenjata yang bertugas menjaga ruang operasi menyaksikan organ diambil dari perempuan berusia 30 tahunan tanpa obat bius,” ujar Lee.
“Satu hari sebelumnya, mereka terlebih dulu menyiksa perempuan itu, memerkosanya. Apa yang mereka lakukan di luar imajinasi kita,” Lee menambahkan.
Tindakan mengerikan ini biasanya dilakukan di tempat-tempat yang mudah dikontrol seperti rumah sakit militer, kamp buruh, atau penjara. Organ yang dipanen antara lain, jantung, hati, kornea mata, paru-paru, kulit, ginjal.
Belum jelas kemana organ-organ tersebut akan didistribusikan. Saat ini Tiongkok memang menjadi salah satu penyumbang organ terbesar kedua dunia, di bawah Amerika Serikat. Yang berbeda, jika di AS calon penerima organ harus menunggu berbulan-bulan, di Tiongkok hanya perlu tiga pekan.
Dari investigasi diketahui aksi “panen” organ bisa menghasilkan triliunan rupiah.
Pemerintah Tiongkok langsung membantah tuduhan dari temuan terbaru, termasuk film dokumenter Lee. Mereka mengklaim semua organ didapat dari donor secara sukarela.