Soloraya
Selasa, 14 April 2015 - 02:10 WIB

WISATA SUKOHARJO : Mei 2015, Gedung Sentra Wisata Industri Diresmikan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung Sentra Wisata Industri dan Ekonomi yang berdiri tak jauh dari Balai Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Sukoharjo, akan diresmikan pada awal Mei mendatang. Foto diambil, Senin (13/4/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos).

Wisata Sukoharjo akan mengalami perkembangan. Gedung Sentra Wisata Industri dan Ekonomi akan diresmikan oleh bupati Sukoharjo awal Mei 2015.

Solopos.com, SUKOHARJO — Gedung Sentra Wisata Industri dan Ekonomi yang dibangun menggunakan dana Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) senilai Rp1,75 miliar di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Sukoharjo, akan diresmikan awal Mei 2015 mendatang.

Advertisement

Sekretaris Desa Ngrombo, Mulyana, mengatakan Gedung Sentra Wisata Industri dan Ekonomi yang terdiri atas 13 kios, pendapa, tempat pemancingan ikan, dan ruang untuk pameran produk warga dan gazebo itu sudah selesai dibangun pada 2013 lalu. Kendati begitu, gedung itu baru akan diresmikan pada Minggu (3/5/2015) mendatang.

“Gedung Sentra Wisata Industri dan Ekonomi itu rencananya diresmikan langsung Pak Bupati,” kata Mulyana saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (13/4/2015).

Mulyana menjelaskan ke-13 kios tersebut sudah disewa warga sekitar. Kios-kios tersebut akan dijadikan tempat promosi kerajinan gitar produksi warga. Pada saat peresmian nanti, pendapa digunakan sebagai lokasi pameran aneka produk batu mulia, keris maupun wayang yang dibuat warga sekitar. “Kebetulan, di desa kami itu dikenal sebagai sentra industri gitar. Beberapa warga juga menekuni kerajinan pembuatan batu akik, keris, dan wayang,” paparnya.

Advertisement

Sementara itu, Koordinator Kota (Korkot) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Sukoharjo, Suratno, mengatakan Gedung Sentra Wisata Industri dan Ekonomi di Desa Ngrombo dibangun menggunakan dana dari APBN melalui Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Dana itu bersumber dari Program PLPBK regular senilai Rp1 miliar dan PLPBK kemitraan senilai Rp750 juta pada 2009 lalu.

“Itu sebetulnya program PLPBK 2009, namun pelaksanaannya baru dimulai 2013 lalu karena ada banyak kendala,” ujarnya.

Suratno berharap Gedung Sentra Wisata Industri dan Ekonomi itu bisa dimanfaatkan warga untuk mengembangkan produk kerajinan lokal. “Di Ngrombo itu sejak dulu dikenal sebagai sentra industri gitar. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai perajin gitar. Jadi, sebetulnya sentra industri gitar itu bisa dikemas sebagai paket wisata,” terangnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif