Lifestyle
Selasa, 14 April 2015 - 04:21 WIB

WISATA JOGJA : Berwisata dengan Metode Hitchhiking, Apa Itu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Anton Krotov (kiri) bersama Alex Kuleshov (kanan) menunjukkan buku perjalanan karyannya dan peta perjalanan yang telah ia kunjungi seusai menceritakan pengalaman perjalanannya di Harian Jogja, Minggu (12/04/2015). Anton adalah penulis buku yang telah mngunjungi sedikitnya 40 negara, saat ini ia menggagas penginapan gratis dimana dirinya sedang bepergian untuk para backpacker.

Wisata Jogja diwarnai dengan kehadiran Anton Krotov dan Alex Kuleshov. Dua bule Rusia ini tidak hanya menyediakan rumah singgah gratis bagi wisatawan tapi juga memberikan kuliah umum berkeliling dunia.

Harianjogja.com, JOGJA– Dua warga Rusia, Anton Krotov, 39 dan Alex Kuleshov, 23 mengunjung Griya Harian Jogja untuk berbagi mengenai pengalaman berkeliling berbagai negara dengan metode hitchhiking dan mendirikan rumah singgah sementara bagi para traveler.

Advertisement

Setelah menyiapkan rumah singgah untuk para traveler, Krotov lantas memulai proyek pertamanya di
Jogja, yaitu menggelar kuliah umum tentang berkeliling dunia dengan biaya murah dan gratis.  Ya, di kalangan para traveler internasional, nama Anton Krotov memang cukup terkenal. Bisa dikatakan dia adalah salah satu “guru” traveler yang disegani. Pengalamannya mengunjungi 85 negara di seantero jagad dengan biaya super murah dan kerap kali gratis menjadikannya sumber tips dan pelajaran. (Baca Juga : WISATA JOGJA : House for All, Rumah Singgah Bagi Traveler )

Metode yang Krotov tularkan kepada para peserta kuliah umum, di berbagai negara adalah hitchhiking. Metode ini juga telah ia tuangkan dalam buku perjalanan (dalam bahasa Rusia). Saat ini, kedatangannya ke Indonesia, juga untuk menulis buku perjalanan, memandu para pejalan dengan metode yang ia gunakan selama menjadi backpacker.

Advertisement

Metode yang Krotov tularkan kepada para peserta kuliah umum, di berbagai negara adalah hitchhiking. Metode ini juga telah ia tuangkan dalam buku perjalanan (dalam bahasa Rusia). Saat ini, kedatangannya ke Indonesia, juga untuk menulis buku perjalanan, memandu para pejalan dengan metode yang ia gunakan selama menjadi backpacker.

Apaitu hitchhiking? Hitchhiking adalah metode berkeliling dari satu tempat ke tempat lain dengan dana terbatas, menumpang gratis sana-sini untuk mencapai tujuan.

Krotov, telah memulainya sejak berusia 19 tahun dengan berkeliling Rusia. Ia lantas melanjutkannya
hingga ke puluhan kota di puluhan negara selama hampir 20 tahun.

Advertisement

Ia juga bercerita bagaimana sulitnya membuka House for All di Berlin, Jerman, izin yang ketat
membuatnya harus sembunyi-sembunyi.

“Di negara-negara Eropa biaya sewa rumah sangat mahal, itu juga [menjadi] salah satu kesulitan kami,” tutur Krotov.

Berkunjung ke banyak negara dan kembali mengulanginya membuat Krotov juga menandai perubahan. Saat berkunjung kali pertama ke India, hampir 18 tahun lalu misalnya, dia mendapati sebuah negara yang kotor, penuh pengemis dan banyak yang tidak suka dengan kedatangannya sebagai orang asing.

Advertisement

“Mereka hanya ingin uang saya. Tapi setelah berkunjung lagi beberapa tahun lalu, India sudah berubah banyak. Penduduknya lebih ramah, dan lebih mudah membuat proyek di sana,” katanya.

Tentang Indonesia, Krotov menandai satu perubahan yang juga barangkali banyak dirasakan warganya yaitu, makin macet.

“Indonesia jalannya masih sama, hanya jumlah kendaraannya yang kian bertambah, macet di mana-mana,” katanya.

Advertisement

Setelah Jogja, Krotov berencana menggelar proyek agak besar di Rusia, sebelum melanjutkannya ke sejumlah negara lain.

“Tahun ini mungkin ada sekitar 40 negara dan bisa juga lebih yang rencananya akan saya kunjungi,” katanya.

Saat ditanya, apa sebenarnya tujuan utama membuka House for All dan menulis buku petunjuk perjalanan, ringan Krotov menjawab, “Unity for all [persatuan untuk semua]. Bagi saya semua bangsa di dunia adalah sama, meski berbeda kulit dan agama, kita semua bisa bersatu, saya ingin membuktikan itu.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif