SOLOPOS.COM - Peserta Ujian Nasional (UN) online SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Jogja tengah mendapat pelatihan sebagai persiapan penyelenggaraan UN online. (Endro Guntoro/JIBI/Harian Jogja)
UN online 2015, sejumlah guru tak tidur semalaman untuk menunggu aplikasi ujian secara online.
Harianjogja.com, BANTUL-Kepala Sekolah SMK N 2 Sewon, Bantul, Pii Kusharbugiadi, mengakui pelaksanaan UN dengan sistem computer based test (CBT) cukup merepotkan. Pendistribusian aplikasi CBT secara online dari Pemerintah Pusat yang seharusnya sudah diterima penyelenggara pada Sabtu (11/4/2015) pukul 08.00 WIB, ternyata baru bisa diunduh pada pukul Minggu (12/4/2015) dini hari.
“Kami sampai tidak tidur semalaman, menunggu kabar aplikasi itu. Minggu jam 09.00 WIB, semua sistem akhirnya kami bagikan ke tiga ruang,” kata dia, Senin (13/4/2015)
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal (Dikmenof) Bantul, Sukarja, mengaku heran dengan kendala teknis yang dialami oleh SMK N 3 Kasihan Bantul. Pasalnya, dibandingkan dengan sekolah lainnya, perangkat di SMK Negeri 3 Kasihan terbilang yang paling siap. Namun, saat melakukan inspeksi Minggu malam, pihaknya tak sempat mengecek sekolah yang sebelumnya bernama Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) tersebut.
Ia mengharapkan semua sekolah penyelenggara ujian yang bersistem CBT bisa mengecek ulang sistem jaringan Internet pada malam hari sebelum keesokannya menggelar ujian. Triyana Purnamawati, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Tinggi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY juga menyesali kendala teknis dalam UN 2015 hari pertama.
Pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisasi kendala teknis yang bisa menghambat jalannya UN. “Saya harap masing-masing sekolah benar-benar mempersiapkan diri sebaik mungkin,” ujar dia.