SOLOPOS.COM - Renungan kenang Pasar Klewer, Kamis (1/1/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Maulana Surya)
Revitalisasi Pasar Klewer dilaksanakan setelah pasar itu terbakar pada Desember tahun lalu.
Solopos.com, SOLO — Pemerintah Pusat belum memastikan kucuran anggaran Rp96 miliar untuk menutup kekurangan biaya pembangunan kembali Pasar Klewer yang terbakar pada Desember lalu.
Akibatnyam revitalisasi pasar tekstil itu terancam tidak bisa rampung dua tahun. Padahal sesuai rencana pembangunan pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah yang diperkirakan menelan dana Rp157 miliar dilakukan multiyears.
Sementara pada tahun ini, Pemkot hanya menerima kucuran dana dari Kementrian Perdagangan (Kemendag) senilai Rp61 miliar.
“Kami akan berusaha lah agar Pusat tetap memberikan anggaran untuk Klewer. Memang belum ada kepastiannya tahun depan diberi berapa,” ujar Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (14/4/2015).
Wali Kota mengatakan masih konsentrasi untuk pembangunan pasar darurat dan Pasar Klewer. Untuk pembangunan kembali Pasar Klewer, Wali Kota menyampaikan telah menerima kepastikan akan menerima bantuan anggaran Rp61 miliar dari APBN.
Bantuan tersebut dikucurkan melalui Kemendag untuk pembangunan awal Pasar Klewer. Artinya masih ada kekurangan dana Rp96 miliar untuk pembangunan pasar tersebut. Wali Kota mengatakan akan meminta kepastian ke Pemerintah Pusat terkait anggaran pembangunan Pasar Klewer.
“Kami akan ke Jakarta menemui Kemendag. Pertama kami tanyakan soal DIPA [daftar isian pelaksanaan anggaran] Klewer tahun ini yang katanya turun Rp61 miliar. Kedua kami tanya kepastian untuk anggaran lanjutannya,” kata Rudy, sapaan akrab Wali Kota.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, mengaku percaya dengan Pemerintah Pusat yang akan mengucurkan kekurangan dana untuk Pasar Klewer. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengirim surat ke jajaran menterinya untuk mengalokasikan anggaran pembangunan pasar tersebut.
“Surat itu ada tembusannya ke Wali Kota langsung kok. Jadi pasti rampung 2016. Saya membaca sendiri surat tembusan dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesnek), Pratikno,” katanya.