Soloraya
Selasa, 14 April 2015 - 04:10 WIB

PERTANIAN KLATEN : Diserang Wereng, 126 Hektare Lahan Padi di Trasan Gagal Panen

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani di Desa Trasan memanen padi, Senin (13/4/2015). Sebanyak 70 persen lahan pertanian padi di desa ini gagal panen akibat diserang hama wereng. (Muhamad Muchlis/JIBI/Solopos)

Pertanian Klaten terserang hama wereng. Akibatnya, 126 hektare lahan padi di Trasan gagal panen.

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 126 hektare lahan padi di Desa Trasan gagal panen akibat diserang hama wereng. Serangan wereng pada musim panen April 2015 ini merupakan yang paling hebat dalam setahun terakhir.

Advertisement

Petani asal Dusun Trasan RT 003/RW 010, Mujiyo, 63, hanya bisa pasrah melihat 2 hektare sawahnya diserang hama wereng. Sepertiga sawahnya tak dapat dipanen karena tanaman padi telanjur rusak.

“Ya mau mengeluh sama siapa. Biar pun rugi saya menerima saja,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Senin (13/4/2015).

Advertisement

“Ya mau mengeluh sama siapa. Biar pun rugi saya menerima saja,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Senin (13/4/2015).

Mujiyo mengatakan telah menggunakan berbagai macam pestisida untuk mengusir wereng. Namun, penyemprotan yang dilakukan rutin tersebut hasilnya sia-sia. “Mungkin karena wereng cepat berkembang biak dan jumlahnya sangat banyak,” jelasnya.

Kerugian yang diderita Mujiyo tak sedikit. Bila dalam kondisi normal ia bisa memanen gabah hingga 2 ton per 2.500 meter persegi, kini ia hanya dapat menuai 2 kuintal. Biaya tanam yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil panen yang didapat.

Advertisement

Serangan hama wereng ini dibenarkan Kepala Desa Trasan, Sunarno. Menurutnya, serangan kali ini adalah yang paling merusak dalam setahun terakhir. Dari total lahan pertanian seluas 180 hektare, 70 persen di antaranya terserang hama wereng. Total lahan yang terserang sekitar 126 hektare. “Hasilnya, untuk panen April, petani tidak bisa menjual gabahnya,” jelasnya.

Sunarno mengaku pemerintah desa telah berupaya mencari solusi menanggulangi hama tersebut. Berbagai penyuluhan yang melibatkan Dinas Pertanian dan kelompok tani secara kontinyu dilakukan. Kendati demikian, penanggulangan hama wereng yang selama ini dilakukan dengan penyemprotan pestisida tidak mampu menangkal hawa tersebut.

“Bantuan obat-obatan dari Dinas Pertanian sudah ada. Tapi, wereng tetap merajalela,” imbuhnya.

Advertisement

Sunarno berharap pemerintah menyediakan bantuan berupa benih padi yang tahan terhadap hama wereng. Jenis padi yang ditanam petani Desa Trasan seperti IR 64, Membramo, Cibagentit, dan Jekerang sangat rentan terserang hama.

Menurutnya, varietas padi tahan wereng akan sangat membantu petani Desa Trasan. “Karena petani disini hanya menanam padi dan bukan palawija, jalan satu-satunya hanyalah bibit padi yang tahan wereng,” tutupnya.

 

Advertisement

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif