Kurs rupiah dibuka melemah 0,04% ke Rp12.993/US$.
Solopos.com, JAKARTA – Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada pagi ini, Selasa (14/4/2015), rupiah dibuka melemah 0,04% ke Rp12.993/US$. Pada Senin (13/4/2015), rupiah melemah 0,47% ke Rp12.988/US$.
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (14/4/2015) berpotensi melemah hingga penutupan.
“Hari ini rupiah diperkirakan kembali tertekan dengan semakin kuatnya dolar,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (14/4/2015).
Dikemukakan indeks dolar kembali menguat, menyusul buruknya angka perdagangan China dan lemahnya euro menjelang pertemuan ECB pertengahan minggu ini. Yen justru menguat ketika indeks dolar naik.
Buruknya perekonomian China, ujarnya, akan memicu naiknya harapan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Bank Sentral China. Sehingga pada akhirnya akan meminta kurs dolar yang lebih kuat.
Angka industrial production Zona Euro dan retail sales AS ditunggu malam ini.
Rangga mengatakan pemangkasan proyeksi pertumbuhan oleh Bank Dunia ke 5,2% YoY. Angka ini semakin jauh dari target pemerintah yang 5,7% YoY, sehingga akan menambah tekanan pelemahan rupiah.
“Bank Indonesia akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur hari ini,” kata Rangga.
Rangga mengatakan melihat kondisi rupiah yang masih belum stabil dan turunnya cadangan devisa, BI Rate diperkirakan akan ditahan di 7,5%.
“Penting ditunggu perubahan pandangan Bank Indonesia terhadap angka inflasi serta pertumbuhan ekonomi. Hari ini rupiah diperkirakan kembali tertekan dengan semakin kuatnya dolar,” kata Rangga.