Entertainment
Selasa, 14 April 2015 - 22:10 WIB

FILM TERBARU : Dapat Penghargaan Internasional, Film Indonesia Ini 2 Tahun Belum Tayang

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Poster Let's Play Ghost (Istimewa)

Advertisement

Film terbaru Let’s Play Ghost kabarnya masih belum mendapatkan jadwal tayang di Tanah Air.

Solopos.com, JAKARTA – Film horor bertajuk Let’s Play Ghost, garapan sutradara Damien Dematra, baru saja mendapatkan penghargaan Film Asing Terbaik di ajang festival film bergengsi Canada International Film Festival. Film ini ternyata hingga saat ini belum mendapatkan jadwal tayang di bioskop Tanah Air Indonesia.

Advertisement

Solopos.com, JAKARTA – Film horor bertajuk Let’s Play Ghost, garapan sutradara Damien Dematra, baru saja mendapatkan penghargaan Film Asing Terbaik di ajang festival film bergengsi Canada International Film Festival. Film ini ternyata hingga saat ini belum mendapatkan jadwal tayang di bioskop Tanah Air Indonesia.

Film horor yang tidak mengandalkan “resep paha dan dada” seperti yang tersaji selama ini, bahkan sudah menunggu hingga lebih dari 2 tahun untuk mendapatkan jam tayang tersebut, sementara film tersebut selama ini sering mendapatkan penghargaan di sejumlah ajang festival film internasional.

Damien Dematra mengaku sangat heran dengan sistem tata edar bioskop di Indoneia, walaupun film ini sudah mengharumkan nama Indonesia di 5 benua dengan memenangkan puluhan penghargaan internasional tapi di negerinya sendiri harus bersusah payah hanya agar bisa ditayangkan di bioskop.

Advertisement

Pihaknya juga mengkritik carut marut perbiokopan Indonesia lainnya, seperti contoh bagaimana film seperti Fast and Furios 7 yang berbudget lebih dari Rp3 triliun menelan habis-habisan film-film Indonesia sekelas Tjokroaminoto, Ada Surga di Rumahmu, Filosofi Kopi, dll.

“Hal itu akibat harga tiket yang sama antara film asing dan film lokal, padahal dari segi dana pembuatan sudah berbeda sangat jauh. Ini dianalogikan seperti menawarkan Ferrari dengan Mobnas kepada pembeli tapi dengan harga yang sama, itu sama saja dengan menjegal dan menjagal film Indonesia di rumah sendiri,” tuturnya.

Bahkan, lambannya pemerintah dalam menangani persoalan-persoalan di industri kreatif ini membuat Dewan Kreatif Rakyat merasa terpanggil untuk membuat petisi nasional di Hari Film Nasional pada tanggal 30 Maret yang lalu untuk menjadikan film Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

Advertisement

Pengumpulan dukungan untuk petisi nasional ini yang hingga kini terus berjalan telah memperoleh lebih dari 18.000 dukungan dan rencananya akan diserahkan kepada Presiden Jokowi apabila telah mencapai 50.000 dukungan.

“Diharapkan sebelum petisi ini diserahkan, pemerintah terlebih dahulu dapat terketuk hatinya untuk segera membantu dan melindungi film Indonesia yang hampir mati suri,” tuturnya.

FILM TERBARU : Dapat Penghargaan Internasional, Film Indonesia Ini 2 Tahun Belum Bisa Tayang

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif