Jogja
Selasa, 14 April 2015 - 19:40 WIB

DEMAM BATU AKIK : Wow, 4 Hari, Transaksi Tembus Rp1 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung mengamati batu akik pada Pameran Batu Akik dan Batu Mulia di Rumah Makan Kampung Rasa, Jalan Sugiman, Watulunyu, Wates, Kamis (9/4/2015). (Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Demam batu akik selama pameran di Wates, transaksi mencapai Rp1 miliar.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Nilai transaksi penjualan selama pameran batu akik dan batu mulia di Watulunyu, Wates, pada 9-12 April 2015 kemarin mencapai Rp1 miliar. Angka tersebut diharapkan jadi sinyal baik bagi pengembangan potensi batu akik dan batu mulia di Kulonprogo.

Advertisement

Sebelumnya, komunitas pecinta batu Kulonprogo juga telah menggelar pameran serupa pada 21-22 Februari 2015.

Muhammad Ulinuha, Panitia Pameran Batu Akik dan Batu Mulia, Senin (13/4), menjelaskan, semua peserta pameran yang terdiri dari 11 perajin batu akik dan batu mulia berasal dari wilayah Kulonprogo. Hal itu memang disengaja karena komunitas pecinta batu Kulonprogo ingin fokus mengangkat potensi lokal.

Sebab, menurut Ulin, potensi batu di Kulonprogo sebenarnya tidak kalah dengan daerah lain yang sudah lebih dulu terkenal, seperti Probolinggo, Pacitan dan Garut. Pameran yang digelar selama empat hari kemarin diharapkan efektif sebagai ajang promosi.

Advertisement

“Kami berharap bisa menyelenggarakan pameran ketiga dengan skala acara yang lebih besar lagi,” kata Ulin.

Ulin berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan pengembangan potensi batu akik dan batu mulia di Kulonprogo. “Selama ini, kegiatan pameran masih murni dari komunitas. Semoga ke depannya bisa bekerja sama dengan pemerintah,” ujarnya.

Salah seorang perajin batu akik, Saputra menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengaku tidak punya target khusus saat ikut pameran tersebut.Namun, pendapatannya yang baru pertama kali ikut pameran itu terbilang cukup memuaskan. “Sehari bisa Rp3 juta sampai Rp5 juta,” ungkapnya.

Advertisement

Sebelumnya, Saputra juga berpendapat, pameran tersebut akan membuat potensi batu Kulonprogo lebih dikenal masyarakat. “Batu yang paling laku itu jenis teratai,” ucap Saputra.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif