Brownies ganja beredar di masyarakat.
Solopos.com, SOLO — Peredaran ganja di Tanah Air semakin mengkhawatirkan. Baru-baru ini, ganja dicampurkan dalam olahan kue brownies.
Kue brownies ganja ini dijual secara online oleh pembuat kue dengan harga Rp200.000 per boks. Sebagaimana dilansir Liputan6, Senin (13/4/2015), tiap boks brownies ganja berisi kue kecil berbentuk hati dan bunga.
Dilansir Detik, Senin, kasus peredaran brownies ganja tersebut berawal dari laporan masyarakat yang menyebut ada seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP), tertidur selama dua hari dua malam setelah makan brownies.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, brownies tersebut positif mengandung ganja. Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap sindikat pembuatan brownies berbahan ganja pada Jumat (10/4/2015), di kawasan Blok M Plaza. Ada lima tersangka berinisial OJ, AH, IR, YG, dan HA.
Sementara itu, perbincangan tentang brownies ganja ini menjadi topik terhangat untuk sebagian pengakses Internet atau netizen di media sosial Twitter, Selasa (14/4/2015). Beberapa netizen melontarkan pelbagai komentar terkait fenomena tersebut.
“Kue/brownies dicampur ganja Rp200k. Rempong sangattt.!! Bakarrr sudahhhh,” tulis @rockyhusein.
“Ide kreatif yg gila,” sahut @xYushrilx.
Ada juga netizen yang justru membuat kepanjangan dari kata ‘ganja’.
“#ganja Generasi Ancur Negara Juga Ancur,” tulis @KabayanAnom.
Sementara itu, @Kimochiii_ justru seolah tidak kaget dengan fenomena brownies ganja lantaran menurutnya, peredaran ganja dalam olahan tumisan, sayur, bahkan sambal ganja pun ada.
“Tumis ganja