News
Selasa, 14 April 2015 - 16:15 WIB

BROWNIES GANJA : Ganja Jadi Obat Pereda Sakit HIV dan Hepatitis C, BNN: Itu Keliru!

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Brownies ganja (JIBI/Solopos/Detik/Aditya Fajar Indrawan)

Brownies ganja meresahkan masyarakat.

Solopos.com, SOLO — Ganja diedarkan dalam olahan kue brownies. Sasarannya pun bisa untuk pelbagai kalangan. IR, otak sindikat bisnis terlarang tersebut mengaku, ganja menjadi obat pereda sakitnya.

Advertisement

Dilansir Detik, Senin (13/4/2015), Badan Narkotika Nasional (BNN) membekuk komplotan pembuat brownies berbahan ganja pada Jumat (10/4/2015) di kawasan Blok M Plaza. Ada lima tersangka berinisial OJ, AH, IR, YG, dan HA.

Di antara kelima tersangka OJ, AH, IR, YG, dan HA, tersangka IR yang berusia 38 tahun adalah pemimpin komplotan. Ketika ditanya terkait alasannya membuat kue brownies ganja, ia mengaku karena ganja dapat mengurangi rasa sakit.

Advertisement

Di antara kelima tersangka OJ, AH, IR, YG, dan HA, tersangka IR yang berusia 38 tahun adalah pemimpin komplotan. Ketika ditanya terkait alasannya membuat kue brownies ganja, ia mengaku karena ganja dapat mengurangi rasa sakit.

IR mengungkapkan kepada pihak penyidik, dirinya merasa lebih baik saat mengonsumsi ganja. Menurutnya, rasa sakit dari penyakit HIV dan Hepatitis C yang ia idap bisa hilang karena ganja.

“Saya ngerasa pakai ganja lebih baik dan kalau saya pakai rokok linting takut pergi ke luar rumah, akhirnya saya bikin dalam bentuk kue,” kata IR di gedung BNN, Senin.

Advertisement

“Karena saya merasa dia senasib dengan saya, saya juga merasakan manfaatnya, ya sudah saya jual saja,” ujar IR.

IR mengaku telah menjalankan bisnis brownies ganja tersebut sejak enam bulan lalu, dengan lokasi berpindah-pindah. Sementara, dilansir Liputan6, IR berhasil memiliki toko dan apartemen di kawasan Tangerang selama enam bulan tersebut.

Untuk penjualan kue dan coklat yang mengandung ganja dilakukan secara online melalui website. Calon konsumen juga dapat memesan brownies lewat telepon atau pesan di Blacberry Messenger (BBM).

Advertisement

Petugas BNN tidak hanya menangkap para pelaku, tapi juga menyita empat bungkus dan dua baskom ganja seberat empat kilogram, serta empat loyang daun ganja yang siap dijadikan bahan kue.

Proses pembuatan brownies ganja ini tak jauh beda dengan pembuatan kue pada umumnya. Ganja kering dihaluskan sehingga menjadi serbuk kemudian dicampur dengan tepung kue pondan berbahan brownies dan mentega.

Bahan-bahan kue tersebut dikocok dengan mixer dan diletakkan di loyang kue. IR mengaku, ia dan keempat rekannya memroduksi brownies ganja di apartemennya di Kabupaten Tangerang.

Advertisement

Menurut Deputi Pemberantasan Narkotika BNN Irjen Pol Deddy Fauzi Elhakim, anggapan IR ganja dapat menyembuhkan penyakit adalah kesimpulan keliru. Menurut Deddy, efek yang dirasakan IR hanya sesaat.

Atas tindakannya menyalahgunakan ganja, IR dan keempat rekannya dikenakan pasal 111 ayat 2, dan pasal 114 ayat 2 jo 132 UU no 35/2009 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif