Jogja
Selasa, 14 April 2015 - 07:21 WIB

AIR BERSIH : Selain Sumur Resapan & Embung, Ini Solusi Atasi Kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi embung (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Air bersih dan ketersediaan diupayakan dengan memperbanyak sumur resapan serta embung.

Harianjogja.com, JOGJA-Selain embung dan sumur resapan, Bantul, Sleman, Kota Jogja dan DIY
menyiapkan solusi lain mengatasi keterbatasan air bersih.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air (PPSDA), Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral (SDAEM) Kabupaten Sleman, Warsono mengatakan SDAEM telah memperbanyak embung dan sumur resapan untuk tetap menjaga keberlangsungan daerah resapan di Sleman. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 24 embung yang tersebar di Kecamatan Pakem, Turi, Depok, Ngemplak, Cangkringan, Mlati, Sleman dan Seyegan.

“Sumur resapan hampir di semua kecamatan ada,” kata Warsono di kantornya, Jumat (10/4/2015)

Menurutnya setiap penutupan lahan permanen sebesar 60 meter persegi harus dikompensasi dengan pembangunan sumur resapan berkapasitas tiga meter kubik.

Advertisement

Sementara itu, dengan maraknya pembangunan hotel dan apartemen, PDAM Sleman berupaya agar pemilik maupun pengembang hotel tidak membuat sumur tanah dalam. Pasalnya, hal itu akan berbenturan dengan kebutuhan air masyarakat sekitar. Direktur PDAM Dwi Nurita mengatakan sebaiknya hotel dan apartemen menggunakan air PDAM.

Hingga saat ini, PDAM memiliki tiga jenis sumber air. Pertama adalah mata air dengan debit mencapai 80 liter per detik, sumur dangkal 110 liter per detik, dan sumur dalam 90 liter per detik.

“Jika ditotal ada 280 liter per detik. Padahal kapasitas debit kami [PDAM Sleman] 360 liter per detik jadi masih ada sisa 70 liter per detik. Cukup untuk sampai 2016,” kata Dwi.

Advertisement

Ia mengatakan, pasokan untuk hotel terutama yang memiliki kolam renang, mencapai dua liter per detik. Besaran debit air itu akan memicu berkurangnya pasokan air PDAM, terutama untuk kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, PDAM akan menaikkan kapasitas air hingga 50 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan air di hotel, bangunan modern lainnya dan juga rumah tangga.

Kepala Bagian Distribusi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Bantul, Budiman mengatakan, guna mengatasi krisis air akibat penggunaan sumur yang kian marak, pemerintah daerah seperti Bantul, Sleman dan Kota Jogja telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah DIY untuk menyedot air dari Sungai Progo pada 2016.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif