Jogja
Senin, 13 April 2015 - 19:21 WIB

UN 2015 : Ujian Berbasis Komputer, Siswa di Bantul Harus Ujian Ulang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang siswi SMK N 2 Sewon serius mengerjakan soal Ujian Nasional dengan sisten CBT hari pertama di SMK N 2 Sewon, Senin (13/4/2015) pagi. (Harian Jogja/Arief Junianto)

UN 2015 di Bantul, siswa harus mujian ulang karena kendala teknis

Harianjogja.com, BANTUL-Sistem Computer Based Test (CBT) yang dipakai sebagai salah satu sistem Ujian Nasional (UN) tahun ini ternyata bermasalah.

Advertisement

Di Kabupaten Bantul, tepatnya di SMK N 3 Kasihan, sebanyak 30 orang siswa harus mengikuti ujian ulang di hari yang sama.

Kepala SMK N 3 Kasihan Rahmat Supriyono mengakui bahwa hari pertama pihaknya menyelenggarakan UN dengan sistem CBT, mengalami kendala teknis. Diceritakannya, dari 3 kelas dengan total masing-masing kelas 20 unit komputer, 2 di antaranya mengalami kendala teknis, yakni soal tak muncul di layar monitor.

Advertisement

Kepala SMK N 3 Kasihan Rahmat Supriyono mengakui bahwa hari pertama pihaknya menyelenggarakan UN dengan sistem CBT, mengalami kendala teknis. Diceritakannya, dari 3 kelas dengan total masing-masing kelas 20 unit komputer, 2 di antaranya mengalami kendala teknis, yakni soal tak muncul di layar monitor.

Kedua kelas itu masing-masing adalah Ruang II dengan total 10 unit, dan Ruang III dengan total 17

Setelah diperiksa, ternyata persoalannya adalah kegagalan saat sinkronisasi data dari pusat ke server lokal sekolahnya. Itulah sebabnya, pihak petugas IT SMKN 3 Kasihan lantas koordinasi dan install ulang aplikasi CBT tersebut.

Advertisement

Sesuai regulasi dari pemerintah pusat, jika memang ada kendala teknis saat pelaksanaan CBT yang mengakibatkan peserta tidak bisa mengerjakan
soal, maka ujian harus ditunda dan diselenggarakan kembali di hari yang sama jika memang pihak penyelenggara bisa segera memperbaiki kendala teknis tersebut.

“Itulah sebabnya, ujian kami undur di sesi IV, pukul 16.00-18.00 nanti,” ucapnya.

Diakuinya pula, di sesi II, sebanyak 20 unit komputer di Ruang II kembali mengalami kendala teknis yang sama. Pihaknya lantas memberikan tenggat waktu hingga 1 jam untuk memperbaiki kendala teknis tersebut.

Advertisement

“Untungnya, setelah menunggu hampir lebih dari 1 jam, kendala itu sudah bisa kami atasi. Jadi yang mengikuti ujian ulang hanya 30 orang peserta dari sesi I saja,” ucapnya.

Ia membantah bahwa kendala teknis tersebut bukan merupakan kesalahan dari pihaknya. Pasalnya, hingga gladi resik, Minggu (12/4/2015) lalu, pengoperasian software tersebut masih berjalan sesuai rencana. Bahkan ia mengklaim telah menambah kapasitas bandwidth internetnya menjadi 10 Mbps.

Dikatakannya, di SMK N 3 Kasihan, jumlah peserta yang mengikuti ujian hari pertama adalah 179 siswa. Adapun untuk tempatnya, ia sudah menyiapkan 3 buah laboratorium komputer berkapasitas 30 unit komputer.

Advertisement

“Tapi yang kami operasikan hanya 20 unit saja,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif