Jatim
Senin, 13 April 2015 - 13:05 WIB

TRAGEDI BLITAR : Seorang Istri Guru SD Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi tewas.

Tragedi Blitar, seorang istri guru SD tewas bersimbah darah ditikam orang tak dikenal.

Madiunpos.com, BLITAR – Pembunuhan sadis terjadi di Dusun Glondong Kelurahan Satriyan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Seorang ibu rumah tangga bernama Sriani,48, tewas setelah ditikam senjata tajam di bagian dada.

Advertisement

 

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh anak korban bernama Khoirul Anam, Minggu (12/4/2015). Suami korban, Jumari,49, saat kejadian ia sedang berada di rumah mertuanya (orang tua korban) yang sedang sakit.

Advertisement

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh anak korban bernama Khoirul Anam, Minggu (12/4/2015). Suami korban, Jumari,49, saat kejadian ia sedang berada di rumah mertuanya (orang tua korban) yang sedang sakit.

 

“Tadi saya bersama anak saya sedang di rumah ibu mertua. Anak saya pukul 05.00 WIB mau mandi. Tahu-tahu dia lihat ibunya sudah terkapar,” kata Jumari kepada wartawan di lokasi.

Advertisement

Usai melihat ibunya terkapar bersimbah darah, Anam langsung memberitahu ayahnya. “Dia lari kasih tahu saya. Saya pun langsung pulang. Gak nyangka istri saya sudah meninggal,” lanjut PNS di SDN 3 Satriyan tersebut.

 

“Ada uang yang hilang. Yang tersisa di saku istri saya itu hanya uang recehan. Biasanya ia membawa uang [di sakunya],” lanjut Jumari.

Advertisement

 

Jumari pun menepis kemungkinan dendam yang menyebabkan istrinya tewas.

“Tidak ada mas. Saya dan keluarga selama ini tidak ada dendam. Menurut kami keluarga kami baik sama teman dan tetangga,” terangnya dengan wajah sedih.

Advertisement

 

Sriani tewas dengan dua luka tusukan di dada dan satu luka goresan di telapak tangan kiri. Belum diketahui pasti motif pembunuhan tersebut.

 

“Kami masih mendalami kasus ini. Untuk motifnya belum kami ketahui. Yang jelas ada luka tusukan di dada dan luka sayatan di telapak tangan kiri. Kemungkinan korban melawan saat hendak dibunuh,” terang Kapolres Blitar AKBP Muji Ediyanto, kepada wartawan di rumah duka.

 

Kejadian ini menggemparkan warga. Sejumlah warga terlihat memadati rumah duka. Sementara itu, jenazah Siarani dilarikan ke rumah sakit Mardi Waluyo kota Blitar untuk diotopsi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif