Jogja
Minggu, 12 April 2015 - 09:21 WIB

40 Spesies Anggrek di Gunung Merapi Hilang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (Antara)

Sebanyak 40 spesies anggrek di Gunung Merapi hilang

Harianjogja.com, SLEMAN-Habitat bunga anggrek di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) semakin punah. Penurunan jumlah hingga melebihi 40 spesies terjadi pasca erupsi Merapi 2010.

Advertisement

“Sebelum erupsi ada 95 spesies sekarang [2015] tinggal 50-an spesies,” kata staf Bidang Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Balai TNGM, Widya Kridaningsih, Jumat (10/4/2015).

Letusan besar yang terjadi lima tahun lalu  memang berdampak besar pada pertumbuhan anggrek. Salah satu spesies unggulan anggrek Merapi, Vanda tricolor, juga semakin sulit dijumpai di TNGM.

Sebagai upaya memulihkan habitat bunga anggrek, Balai TNGM mencanangkan program adopsi anggrek Merapi.

Advertisement

“Teknisnya, ada adopter yang membeli anggrek lalu ditanam di kawasan TNGM. Kontrak jadi adopter selama dua tahun,” kata Widya.

Ada tiga paket adopsi yang ditawarkan. Platinum, gold, dan silver. Widya menjelaskan, untuk paket platinum, adopter akan memperoleh satu bibit anggrek jenis Vanda tricolor seharga Rp1.000.000. Sedangkan paket gold seharga Rp850.000, jenis anggrek yang ditanam adalah Eria hyacinthoides. Dan paket silver seharga Rp675.000 akan mendapat anggrek Dendrobium mutabile.

“Nantinya 10% dari nilai [harga adopsi] digunakan untuk pemberdayaan masyarakat,” kata Widya.

Advertisement

Dalam program ini, Balai TNGM sebagai pihak penyelenggara, berkoordinasi dengan salah satu yayasan pemerhati lingkungan hayati, Kanopi, dan juga masyarakat binaan di Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.

“Setelah ditanam, perawatan anggrek dilakukan masyarakat. Adopter tinggal menerima laporan setiap enam bulan sekali,” jelasnya.

Advertisement
Kata Kunci : Anggrek Merapi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif