News
Sabtu, 11 April 2015 - 00:20 WIB

UN 2015 : Rektor UNY : Jangan Ajari Siswa Curang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor UNY, Rochmat Wahab (JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro)

UN 2015 diharapkan jadi momentum bagi setiap pihak, termasuk guru untuk tidak mengajari siswa berbuat curang.

Harianjogja.com, JOGJA – Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rochmat Wahab, mengimbau agar pihak guru tidak memberikan contoh perilaku yang tidak bagi siswa peserta ujian nasional (UN). Siswa harus dipahamkan agar mengerjakan soal secara mandiri dan menurut kemampuan pribadi sebagai bagian dari pendidikan kejujuran.

Advertisement

“Guru antar sekolah tidak perlu saling komunikasi soal pengawasan peserta ujian. Tidak usah saling mempengaruhi tim pengawas karena itu bagian dari contoh pendidikan yang keliru dan tidak jujur,” katanya kepada Harianjogja.com, Kamis (9/4/2015).

Diakui Rochmat Wahab, kecurangan UN bisa terjadi tidak hanya dilakukan siswa peserta ujian dengan berbagai cara mencontek, tetapi sekolah tidak menutup kemungkinan punya “modus” agar tim pengawas UN agar kendor dalam menjalankan tugas pengawasan di kelas.

“Awasi dengan baik. Jangan sampai sekolah, guru, pengawas, kepala sekolah malah memberi contoh tidak baik. Biarkan anak-anak mengerjakan sesuai kemampuan sendiri,” ujarnya.

Advertisement

Rektor UNY sepakat bila ada sekolah yang terbukti melakukan praktik tidak jujur mempengaruhui pengawas ujian dengan berbagai cara agar peserta ujian leluasa bekerja sama dalam mengerjakan soal agar mendapat tindakan tegas pemerintah.

Pada UN tahun ini, UNY memiliki peran penting yakni sebagai pihak yang ditunjuk untuk melakukan screening jawaban peserta UN. Tugas itu dilakukan dengan UGM yang berpusat di kampus UNY. Berbagai persiapan sudah dilakukan UNY dan UGM seperti menyiapkan peralatan dan tenaga khusus untuk screening lembar jawaban soal puluhan ribu peserta UN DIY.

Ia mengingatkan, petugas UNY dan UGM yang ditunjuk untuk screening nanti bisa menyempurnakan jawaban siswa yang kurang sempurna dan tidak terekam alat yang ada. Hanya jika memang tidak ada jawaban diberikan siswa pada lembar jawaban, petugas tidak akan merubah.

Advertisement

Terpisah, Kepala Disdikpora DIY, Baskara Aji, menambahkan pengawasan pelaksanaan UN telah diinstruksikan agar dilakukan secara ketat di seluruh sekolah penyelenggara UN. Ia juga mewanti-wanti agar pengawas menertibkan ponsel dan cepat bertindak bagi siswa yang mengerjakan soal secara tidak jujur. Meskipun nilai UN bukan lagi menjadi penentu kelulusan, namun kejujuran dan penguasaan siswa terhadap materi-materi soal harus dikedepankan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif