News
Sabtu, 11 April 2015 - 20:00 WIB

REKONSILIASI AS-KUBA : Kali Pertama! Presiden AS dan Kuba Berjabat Tangan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto yang memperlihatkan Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro berjabat tangan di Panama, Jumat (10/4/2015). (Istimewa/Reuters)

Rekonsiliasi AS-Kuba di depan mata. Untuk kali pertama, Barack Obama dan Raul Castro bertemu dan berjabat tangan.

Solopos.com, PANAMA — Untuk kali pertama, Presiden Kuba dan Presiden Amerika Serikat (AS) bertemu dan berjabat tangan. Itulah yang terjadi dalam sebuah pertemuan di Panama saat Barack Obama dan Raul Castro berjabat tangan.

Advertisement

Momen ini menjadi simbol keinginan keduanya untuk memperbaiki antara AS dan Kuba sejak perang dingin. Kuba yang pro Soviet menjadi musuh utama AS di Amerika Tengah, khususnya sejak invasi Teluk Babi pada 1961 yang didanai AS untuk menggulingkan Fidel Castro.

Pertemuan itu direkam dalam sebuah foto. Di foto itu, Obama-Castro mengenakan setelan gelap dan mengobrol di tengah kelompok kecil yang terdiri atas sejumlah pemimpin dalam pertemuan itu. Gedung Putih pun mengonfirmasi keduanya memang berjabat tangan dan berbicara singkat.

“Ini adalah interaksi informal dan tidak ada pembicaraan penting antara kedua pemimpin itu,” kata pejabat Gedung Putih yang dikutip Reuters.

Advertisement

Obama dan Castro diharapkam bisa kembali bertemu hari ini dan membicarakan upaca perbaikan hubungan diplomatik AS-Kuba. Selain itu, kedua negara berencana memperluas kerja sama dalam perdagangan dan perhubungan.

Upaya pendekatan kedua negara itu sebenarnya pernah terungkap Desember lalu. Hal ini juga menjadi isu utama dalam pertemuan pemimpin negara-negara Amerika di Panama hari ini.

“Terkait proses normalisasi hubungan, kami akan memiliki hubungan government to goverment dengan Kuba dalam banyak hal. Sama halnya kami berbeda dengan negara-negara Amerika lain, seperti kami berbeda dengan sekutu terdekat kami,” kata Barack Obama, Jumat (10/4/2015).

Advertisement

Obama belum mengalami konflik AS-Kuba saat Fidel Castro dan Raul Castro menggulingkan kekuasaan pemimpin Kuba yang pro AS dalam revolusi 1959 lalu. Menurutnya, AS tidak tertarik lagi untuk memaksakan kehendak ke negara Amerika latin.

“Hari-hari di mana agenda kami di belahan bumi ini sering dianggap selalu ikut campur dengan kekebalan hukum. Hari itu adalah masa lalu,” katanya.

Advertisement
Kata Kunci : Presiden Kuba
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif