News
Sabtu, 11 April 2015 - 14:15 WIB

PRESIDEN JOKOWI : Pengamat: Penumpang Gelap Ingin Ambil Untung dari Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutan pada acara ramah tamah Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Rabu (8/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Presiden Jokowi menjadi sorotan dalam Kongres PDIP 2015.

Solopos.com, JAKARTA – Pidato Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Kongres PDIP ihwal penumpang gelap dinilai bukan ditujukan ke Presiden Joko Widodo, melainkan sejumlah pihak yang mencari kesempatan dari Jokowi.

Advertisement

“Bukan ke Jokowi. Ada gula ada semut ada banyak pula penumpang gelap,” kata pengamat psikolog politik Universitas Indonesia Dewi Haroen pada diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2015).

Dia menilai saat ini tak sedikit pendukung presiden dahulunya merupakan penentang, yang berbalik mendukung ketika ada peluang untuk kepentingan pribadinya.

Advertisement

Dia menilai saat ini tak sedikit pendukung presiden dahulunya merupakan penentang, yang berbalik mendukung ketika ada peluang untuk kepentingan pribadinya.

Menurut Dewi, tidak beralasan pula jika penumpang gelap itu ditujukan ke partai yang tergabung dalam koalisi maupun oposisi.

Sebab, kata Dewi, mereka tidak banyak menentang kebijakan Presiden Jokowi seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, pencalonan kapolri Budi Gunawan, dan kenaikan rupiah.

Advertisement

Dia menduga yang dimaksud penumpang gelap oleh Megawati adalah pihak-pihak yang mencari kesempatan dari Jokowi sebagai presiden. Menurut dia pihak tersebut tak menutup kemungkinan disokong untuk kepentingan kepentingan ekonomi mereka.

“Ada tangan-tangan tidak jelas yang ingin mengambil keuntungan,” kata dia.

Karena itu dia menyarankan kepada Presiden Jokowi agar merapatkan dukungan dengan partai pengusung, sehingga dengan demikian mendapat dukungan penuh secara politis. Adapun jika terlalu bersandar pada dukungan pihak di luar partai akan merugikan secara politis.

Advertisement

“Ke depan ada pilkada yang membutuhkan dukungan parpol,” kata dia.

Dia mengatakan baik Jokowi dan PDIP keduanya saling membutuhkan.

“Kalau pemerintahan Jokowi turun maka berimbas pada suara PDIP di pilkada atau pilpres,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif