Jateng
Sabtu, 11 April 2015 - 01:50 WIB

PENDIDIKAN KUDUS : Djarum Foundation Bangun Sekolah Maritim di Kudus

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peresmian Sekolah Fashion SMK NU Banat, Kudus, Rabu (11/3/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pendidikan Kudus, berdiri sekolah maritim yang dibiayai Djarum Foundation.

Kanalsemarang.com, KUDUS —- Djarum Foundation bekerja sama dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia mengucurkan dana corporate social responsibility (CSR) senilai Rp4 miliar untuk membangun sekolah maritim di Kudus Jawa Tengah.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad mengatakan pembangunan sekolah berbasis kemaritiman di Kudus dilakukan sejak tahun lalu.

Advertisement

Dalam hal ini, perbankan ternama asal Jepang Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) atau PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia turut berkontribusi terhadap pembangunan sekolah itu dengan dana sekitar 50% dari total Rp4 miliar.

Dia mengatakan kucuran dana CSR dari Djarum Foundation diperuntukkan untuk mendorong siswa SMA atau sederajat supaya memiliki keahlian dengan standar gaji di atas dari penghasilan lulusan dari perguruan tinggi.

Advertisement

Dia mengatakan kucuran dana CSR dari Djarum Foundation diperuntukkan untuk mendorong siswa SMA atau sederajat supaya memiliki keahlian dengan standar gaji di atas dari penghasilan lulusan dari perguruan tinggi.

“Dalam program CSR, kami fokus mengembangkan beberapa paket keahlian pilihan pada bidang pekerjaan berpenghasilan tinggi, seperti teknologi informasi, teknik permesinan, fashion, kuliner dan kemaritiman,” papar Primadi disela-sela acara peresmian SMK Wisudha Karya di Kudus, Kamis (26/3/2015).

Primadi mengatakan sekolah bidang pelayaran merupakan salah satu paket keahlian unggulan yang dikembangkan bersama SMBC di SMK Wisudha Karya.

Advertisement

Gaji bisa bertambah besar diangka Rp30 juta per bulan, katanya, apabila para lulusan bisa bekerja di kapal asing. Dengan dibukanya program studi pelayaran, ujarnya, dapat mendukung program pemerintah di bidang maritim serta meningkatkan peran Indonesia sebagai penghubung jalur perdagangan dunia.

“Dari Kementerian Perhubungan saja mencatat sekolah pendidikan kepelautan di Indonesia hanya mampu menghasilkan lulusan 5% dari 69.000 pelaut yang dibutuhkan. Tentu, peluangnya cukup besar,” paparnya.

Kepala Sub Direktorat Kepelautan Kementerian Perhubungan Kapten Weku Frederik Karuntu mengatakan adanya sekolah maritim di Kudus diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi dan memenuhi kriterian standar nasional dan internasional. Sebagaimana diamanatkan Undang Undang Pelayaran No.17/2008 tentang Sumber Daya Manusia, pemerintah dan pemerintah daerah memiliki peran penting dalam membangun SDM di bidang pelayaran.

Advertisement

“Untuk Jateng, ada lembaga pendidikan Politeknik Pelayaran ada di Semarang. Di Jawa Timur juga ada sekolah serupa di Surabaya,” katanya.

Dalam hal ini, pemerintah bertekad untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia pada 2019. Saat ini, dipersiapkan sarana dan prasarana serta kualitas SDM yang dididik sesuai dengan standar.

Menurut Weku, Indonesia apabila ingin mewujudkan sebagai negara poros maritim dunia harus membuat dan meratifikasi aturan dalam program dari Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO).

Advertisement

Dalam kondisi saat ini, ujarnya, pemerintah perlu membidik potensi tenaga sektor kelautan dan harus merubah paradigma dari menunggu pasar menjadi pencari selera pasar.

“Saat ini ada 30.000 kapal berbendera Indonesia dengan dengan satu kapal terdiri 14 awak kapal. Jumlah awak kapal tergantung besar kecilnya kapal itu. Sementara lulusan di Indonesia hanya 5% dari 69.000 pelaut. Jadi peluangnya cukup besar,” paparnya.

Bupati Kudus Mustofa mengatakan sekolah maritim di wilayahnya menjadi pilot project menyediakan sejumlah paket keahlian pada program studi pelayaran yakni SMK Wisudha Karya di Kudus.

“Di sini memang tidak memiliki laut, namun kami siap mencetak generasi muda untuk menjadi pelaut,” papar Mustofa.

Kendati Kabupaten Kudus merupakan kota kecil, Mustofa mengakui wilayahnya adalah paku bumi pendidikan untuk Indonesia. Dia mengatakan para lulusan aka mendapatkan sertifikat Ahli Nautika Tingkat IV yang diakui dunia internasional.

Mustofa mengatakan paket keahlian lainnya adalah teknika kapal niaga yang dilengkapi dengan ruang mesin kapal, para calon perwira mudah disiapkan untuk menjadi ahli permesinan kapal niaga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif