News
Sabtu, 11 April 2015 - 14:55 WIB

KRISIS YAMAN : 17 WNI Terjebak di Aden, Ini Upaya Kemenlu

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi (JIBI/Solopos/Antara)

Krisis Yaman memicu masalah untuk Indonesia karena banyak WNI bermukim di negara tersebut.

Solopos.com, SURABAYA – Sekitar 218 warga negara Indonesia (WNI) saat ini masih berada di Yaman yang tengah diland konflik.

Advertisement

“Pemerintah sudah berhasil mengevakuasi 993 WNI di Yaman,” katanya Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi di sela pengukuhan Prof. Dr. Makarim Wibisono MA-IS MA sebagai Guru Besar di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Sabtu (11/4/2015).

Hingga Jumat (10/4/2015) tercatat sudah ada 775 WNI yang tiba di Indonesia, sehingga di Yaman saat ini masih ada 218 WNI yang akan dipulangkan secara bertahap.

“Mereka dipulangkan pada Sabtu, Senin [13/4/2015], dan Selasa [14/4/2015],” katanya di sela acara yang juga dihadiri sejumlah mantan Menlu, di antaranya Alwi Shihab dan Hasan Wirajuda itu.

Advertisement

Selain itu, pihaknya juga sudah mengirimkan pesawat TNI AU ke Yaman. “Insya Allah akan datang ke Tanah Air pada Senin dengan mengangkut 90-100 WNI,” kata Retno.

Menlu mengakui ada juga WNI yang tidak dapat dievakuasi karena berbagai penyebab, seperti tingkat keamanan di wilayahnya, kendala transportasi, dan yang bersangkutan memang tidak mau kembali ke Tanah Air.

“Misalnya, di wilayah Aden [Yaman Selatan] yang ada 17 WNI di sana, tapi tingkat keamanannya sangat rawan, tapi kita akan terus berusaha, termasuk bekerja sama dengan negara lain,” kata dia.

Advertisement

Atau, WNI yang berada di wilayah timur dari Yaman. “WNI kita ada di dua daerah di wilayah timur, tapi kita terkendala dengan transportasi, karena itu kita evakuasi bertahap,” katanya.

Menurut dia, pemerintah akan berusaha terus melakukan evakuasi WNI, karena negara memang berkewajiban menjamin keselamatan warga negaranya.

“Tapi, kita nggak akan memaksa kalau yang bersangkutan tidak mau. Yang jelas, kita akan berusaha memberi pengertian terkait keselamatannya,” kata Menlu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif