Soloraya
Sabtu, 11 April 2015 - 18:30 WIB

KECELAKAAN SUKOHARJO : Warga Solo Tewas Tertabrak Railbus Batara Kresna

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rel di Solo (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Kecelakaan di Sukoharjo kali ini melibatkan railbus Batara Kresna yang melintas di Begajah, Sukoharjo Kota.

Solopos.com, SOLO — Railbus Batara Kresna yang melintas di rel Solo-Sukoharjo-Wonogiri, memakan korban. Seorang perempuan 54 tahun tertabrak railbus di perlintasan tanpa palang pintu Jl. Cenderawasih Kampung Sengon, Kelurahan Begajah, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (11/4/2015) pagi.

Advertisement

Korban bernama Anis, warga RT 001, RW 001 Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, itu meninggal dunia akibat tabrakan itu. Anis yang berboncengan dengan Tiyem, tetangganya, tertabrak Railbus Batara Kresna No. Loko K32100103 yang dikemudikan masinis Jadwi Mubarok, 33, warga Sleman, di perlintasan tersebut.

Anis mengalami luka parah pada bagian punggung dan patah tulang tangan dan kaki. Dia akhirnya meninggal dunia di lokasi. Sedangkan Sutiem mengalami luka ringan pada kening kiri, bengkak pada kaki kiri, dan nyeri punggung. Oleh warga, Sutiem dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo.

Hingga Sabtu siang, Sutiem masih dirawat intensif di Ruang 4-1 Cempaka RS setempat. “Ibu masih merasakan nyeri di sekujur tubuhnya. Ada luka pada tangan, kepala dan kaki. Mata bagian kiri juga membengkak. Dia sekarang masih istirahat,” ujar Fitriyah, 35, anak pertama dari Sutiem, di RSUD Sukoharjo.

Advertisement

Setiyo Mustajab, 50, suami Anis kepada Solopos.com, menjelaskan istrinya pagi itu bersama Tiyem, 56, tetangganya, bermaksud menagih utang di Sukoharjo. Mereka berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z berpelat nomor AD 6917 HU warna merah. Setiap harinya, Anis dan Tiyem berjualan nasi sayur di dekat Luwes Gading.

“Semula istri saya sempat tanya, kira-kira ada mokmen [razia kendaraan] enggak. Jadi sempat ragu-ragu, saya juga sudah memintanya untuk menunda kepergiannya. Namun tetap berangkat, eh pas pulang malah kejadian seperti ini,” ujar Mustajab dengan raut sedih.

Mustajab mengaku tidak ada firasat apapun sebelum kejadian nahas yang menimpa istrinya tersebut. Dirinya mendapat informasi isterinya meninggal dunia tertabrak Railbus Batara Kresna dari polisi yang datang ke rumahnya. Kini, dia berharap ada santunan dari jasa raharja atau pihak terkait atas musibah yang menimpa istrinya.

Advertisement

Anis meninggalkan tiga anak, yaitu Suryo yang masih kuliah, Septian yang sudah bekerja, dan Endah yang masih menempuh pendidikan di SMK. Jenazah korban rencananya baru akan dimakamkan, Minggu (12/4/2015) pagi. “Disemayamkan satu malam sambil menunggu saudaranya yang berada di Jogja dan Pekalongan datang,” tutur Mustajab.

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Maryadi, mengatakan Jl. Cendrawasih merupakan jalur tikus yang tidak begitu ramai kendaraan bermotor. Dia menilai faktor kurangnya kehati-hatian dari pengendara sepeda motor saat ingin menyeberang perlintasan KA tanpa palang menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas itu.

“Memang ada penjaga pelintasan KA tanpa palang itu, tetapi statusnya sebagai saksi kejadian. Sama seperti beberapa warga sekitar yang kami mintai keterangan juga berstatus sebagai saksi,” beber Maryadi saat dihubungi melalui ponselnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif