Lifestyle
Sabtu, 11 April 2015 - 22:00 WIB

KANKER SERVIKS : Awas! Celana Ketat Bisa Lukai Vagina dan Picu Kanker

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Kanker serviks bisa dipicu berbagai hal, salah satunya celana ketat.

Solopos.com, JOGJA — Mengenakan celana ketat ternyata berisiko buruk bagi kesehatan reproduksi perempuan. Selain sirkulasi udara terbatas dan menyebabkan kelembabaan, celana ketat rentan melukai organ intim perempuan.

Advertisement

Luka di organ intim atau kelamin perempuan tersebut tak bisa dianggap enteng. Jika timbul luka, alat kelamin perempuan rentan terjadi infeksi dan dihinggapi virus yang dikenal human papollomavirus (HPV). Bahkan hal ini bisa memicu kanker serviks atau kanker leher rahim.

“Ada 30 tipe HPV yang menginfeksi daerah alat kelamin yang cukup berbahaya bahkan menyebabkan kematian. Empat tipe yang biasa ditemukan yakni tipe 16, 18 yang menyebabkan 70 persen kanker serviks atau kanker rahim dan tipe 6, 11 biasa 90 persen menyebabkan kutil kelamin pada perempuan,” kata dr Danny Wiguna SPOG ditemui Harian Jogja seusai mengisi talk show kesehatan di Auditorium RS Panti Rapih Yogyakarta, Sabtu (11/4/2015).

Danny menegaskan kanker serviks yang cukup membahayakan kesehatan kelamin kaum perempuan bukan disebabkan langsung dari celana ketat. Menurutnya, celana model ketat yang digemari kaum perempuan muda sebenarnya tidak sehat bagi alat kelamin perempuan.

Advertisement

Celana ketat akan membuat daerah kewanitaan lembab dan saking ketatnya rentan melukai mulut vagina. “Nah luka di mulut vagina ini yang akhirnya bisa mengundang munculnya virus HPV biang dari kanker serviks itu,” jelasnya.

Dokter praktik RS Panti Rapih ini menjelaskan kanker leher rahim selama ini banyak ditemukan pada pasien perempuan yang sudah menginjak usia 50 tahun. Namun bukan berarti kanker mematikan ini hanya potensi menyerang kaum perempuan pada usia 50 saja. Kanker ini justru rentan muncul di usia produktif karena infeksi tidak menunjukkan gejala.

Sedangkan inveksi HPV paling rentan dialami pada usia muda yakni mulai usia 14 tahun. Pasalnya, dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk bisa mendeteksi kanker di organ intim perempuan. Semakin sering terjadi luka pada alat kelamin, makin rentan seseorang terkena kanker rahim. “Termasuk berulang kali menjalani proses persalinan juga bisa mengundang resiko terindap HPV,” imbuh Danny menjelaskan peserta talk show perempuan.

Advertisement

Melansir data Globocan, 2008, Danny membeberkan jenis kanker berbahaya dan menjadi penyebab kematian kedua perempuan di negara berkembang. Perempuan Indonesia paling rentan terkena kanker serviks dibanding beberapa negara lain seperti Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Malaysia, Singapura, Laos, dan Brunei. Indonesia terdeteksi 13,762 untuk kategori new cases dan 7,493 untuk kategori deaths.

Penularan infeksi virus HPV dan kanker serviks melalui aktivitas yang memungkinkan adanya kontak kelamin dengan orang yang terinfeksi. “Tidak hanya melalui hubungan seks dan ternyata perkembangannya juga bisa menginfeksi laki-laki,” tambah Danny memastikan pendeteksian dini paling aman bagi perempuan terhindar kanker serviks.

Salah satu cara paling efektif bagi perempuan dapat terhindar dari kanker serviks hanyalah menjaga kesehatan tubuh termasuk memperhatikan cara berpakaian. Selain itu, dokter menganjurkan perempuan yang sudah memasuki masa menstruasi rajin memeriksa kesehatan dengan screening secara rutin ke pihak medis untuk deteksi dini inveksi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif