News
Sabtu, 11 April 2015 - 08:40 WIB

Dolar AS Menguat, Ekspor DIY Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mebel rotan (JIBI/Solopos/Antara)

Penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mendorong peningkatan ekspor

Harianjogja.com, JOGJA—Nilai Ekspor barang asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan sebesar 20,40%. Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menjadi salah satu pemicu kenaikan nilai ekspor dari DIY.

Advertisement

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Bambang Kristianto nilai ekspor DIY mengalami peningkatan di awal tahun ini. Dia mencontohkan, selama Februari 2015 nilai ekspor barang mencapai US$27,5 juta atau naik sebesar 20,40% dibanding bulan sebelumnya.

Pada Januari 2015, nilai ekspor DIY tercatat sebesar US$22,8 juta. “Kalau dibandingkan setahun yang lalu, Februari 2014, nilai ekspor tercatat senilai US$24,8 juta atau naik sebesar 10,92 persen,” ujar Bambang kepada wartawan, Kamis (9/4/2015).

Dia menjelaskan, negara utama tujuan ekspor hingga kini masih didominasi  Amerika Serikat (34,40%), Jerman (11,33%) dan Jepang (10,96%). Total nilai ekspor ke Amerika Serikat  mencapai US$9,4 juta, Jerman (US$3,1 juta) dan Jepang (US$3 juta).

Advertisement

Dari 10 besar negara tujuan ekspor, nilai ekspor terendah dikirim ke Belanda yakni senilai US$603.000 (2,19%).

Sementara, Singapura menjadi negara yang memiliki persentase perkembangan nilai ekspor dari DIY tertinggi sebesar 432,17%.

“Perkembangan terbesar bulan Februari 2015 terhadap Februari 2014 [year on year/yoy] dengan peningkatan sebesar 316,51 persen bertujuan ke Singapura,” jelasnya.

Advertisement

Disinggung soal barang ekspor yang paling banyak dikirim, Bambang menyebut, pakaian jadi bukan rajutan, perabot, penerangan rumah dan barang-barang dari kulit, merupakan tiga kelompok komoditas utama dengan nilai ekspor tertinggi.

“Pakaian jadi bukan rajut menguasai ekspor sebesar 39,23 persen, perabot rumah 14,76 persen dan barang-barang dari kulit 10,60 persen,” ujarnya.

Bambang juga menjelaskan, tujuh dari sepuluh komoditas utama barang ekspor DIY mengalami kenaikan. Seperti komoditas kayu, barang dari kayu naik sebesar 74,99%, jangat dan kulit mentah (52,52%) dan perabot, penerangan rumah (27,72%). “Penguatan dolar terhadap rupiah, dimanfaatkan betul untuk meningkatkan ekspor barang dari DIY,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif