Soloraya
Jumat, 10 April 2015 - 02:10 WIB

PERTANIAN KLATEN : Petani Desa Planggu Keluhkan Kekosongan Pupuk Urea

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi pupuk (JIBI/dok)

Pertanian Klaten khususnya di Desa Planggu mengeluhkan kekosongan pupuk urea.

Solopos.com, KLATEN — Beberapa petani di Desa Planggu, Kecamatan Trucuk, Klaten mengeluhkan keterlambatan distribusi Pupuk Urea di wilayahnya, Kamis (9/4/2015). Padahal sebagian dari petani sudah memasuki masa tanam dan tanaman sudah waktunya diberi pupuk.

Advertisement

Salah satu petani di Desa Planggu, Sumardi, mengatakan ia sudah mulai menanam mulai awal April 2015. Namun, ketika ia menanyakan ketersediaan stok pupuk bersubsidi bermerek Urea di pengecer resmi bersubsidi, belum tersedia. “Banyak teman-teman petani lain yang susah cari pupuk,” ungkap dia.

Ketua Kelompok Tani Sido Maju Desa Planggu, Bantu Haryanto, 56, mengatakan sebagian besar petani di Desa Planggu memang sudah memasuki masa tanam. Menurut dia, sebagian besar petani di Desa Planggu memulai pembenihan pada 20 Februari lalu dan sudah mulai menanam pada 20 Maret. “Harusnya sekarang sudah diberi pupuk, tapi masih belum ada di pengecer resmi kami,” ujarnya.

Bantu juga mengeluhkan pengecer resmi yang letaknya di luar Desa Planggu. Pengecer resmi pupuk bersubsidi Desa Planggu dan Desa Pundungsari berada di Kios Pasar Jeto, Desa Gaden, Kecamatan Trucuk. Menurut Bantu, dulunya pengecer tersebut melayani Desa Planggu dan Desa Gaden. “Kalau letaknya di luar desa, kami tidak bisa mengontrol kapan pupuk datang, kami enggak tahu,” ungkapnya.

Advertisement

Keterlambatan distribusi pupuk ini dibenarkan oleh pengecer resmi di Pasar Jeto, Desa Gaden. Toko milik Umar Hadi Marsidi ini hanya tersedia Pupuk ZA sebanyak 8 sak yang masing-masing memiliki berat 50 kg dan Pupuk Organik sebanyak 30 sak yang berberat 40 kg. Menurut Umar sudah banyak petani yang kecewa lantaran Pupuk Urea belum tersedia di kiosnya. Ia mengatakan telah berupaya menghubungi pihak distributor.

“Katanya April minggu ketiga akan datan pupuk Vonska, Urea nya kapan saya juga enggak tahu,” ungkap pria berusia 65 tahun ini.

Terkait dengan hal ini, Kepala Dinas Pertanian Klaten, Wahyu Prasetyo, menegaskan tidak adanya stok pupuk itu bukan kelangkaan. “Ini lebih kepada masalah distributornya, mungkin karena persoalan angkutan atau memang sudah diambil kelompok tani sehingga di pengecer kosong, jadi tidak bisa disebut kelangkaan,” ungkap dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif