Jogja
Jumat, 10 April 2015 - 10:39 WIB

Perangkat Desa di Sleman Diduga Terlibat Penambangan Ilegal

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah backhoe terparkir di halaman Ditreskrimum Polda DIY, Jumat (27/3/2015). Polda menyita empat unit alat berat dalam penggerebekan penambangan pasir ilegal di lereng Merapi. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Perangkat desa di Sleman diduga terlibat penambangan ilegal

Harianjogja.com, SLEMAN—Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY terus mengembangkan penyidikan terkait dengan kasus penambangan pasir ilegal di sekitar lereng Gunung Merapi, Sleman.

Advertisement

Petugas mensinyalir ada sejumlah perangkat desa yang terlibat dalam praktik itu.

Hingga saat ini, Polda DIY terus menggencarkan operasi dengan sandi Operasi Peti (Penambangan Tanpa Izin).

Dalam operasi penggerebekan di Dusun Gesikan, Desa Merdikorejo, Kecamatan Turi, beberapa waktu lalu, polisi telah menangkap seorang pengusaha asal Bangka Belitung berinisial HA, 58. Pemilik CV. Pakemsari itu ditetapkan sebagai tersangka dalam praktik penambangan ilegal.

Advertisement

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Antonius Pujianito menjelaskan, hingga saat ini pihaknya baru menetapkan satu tersangka.

Tetapi penyidikan belum berhenti karena masih ada kemungkinan tersangka lain. Bahkan ia mensinyalir praktik penambangan ilegal itu melibatkan sejumlah perangkat desa. Sayangnya, Antonius belum membeberkan nama oknum tersebut dengan alasan masih dalam proses penyelidikan.

“Dugaannya ada keterlibatan [perangkat desa], tapi sampai saat ini kami masih menahan satu tersangka. Nanti dilihat perkembangannya,” ujarnya saat ditemui Kamis (9/4/2015).

Advertisement

Antonius Pujianito menegaskan, pihaknya tidak akan pandang bulu, siapapun yang terlibat dalam penambangan ilegal akan ditindak. Ia juga mengimbau kepada para pengusaha agar tidak main-main jika tak mengantongi perizinan. Lebih baik tidak melakukan penambangan jika ilegal.

Proses penggerebekan dengan sandi Operasi Peti akan terus di lancarkan di beberapa tempat dengan melibatkan puluhan personel Brimob bersenjata lengkap sebagai pengamanan.

Hal ini dilakukan karena tidak menampik adanya indikasi perlawanan dari pihak pengusaha tambang. “Operasi jalan terus, tapi waktunya kapan dan di mana tidak perlu kami sebutkan, nanti bisa bocor,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif