Teknologi
Jumat, 10 April 2015 - 14:45 WIB

HASIL PENELITIAN : Begini Kondisi Otak Pemain Game Candy Crush

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi game Candy Crush (Gamerheadlines)

Hasil penelitian mengungkap kondisi otak pemain game Candy Crush.

Solopos.com, NEW YORK – Sejumlah ilmuwan mengungkap hasil penelitian yang mereka lakukan terhadap kondisi otak penggila Candy Crush. Peneliti menyebut Candy Crush mampu merangsang pemainnya untuk terus memainkan.

Advertisement

Dilansir Detik, mengutip laporan Women’s Health, Kamis (9/4/2015), mengungkap hasil penelitian dari sebuah survei tentang permainan Candy Crush. Penelitan dilakukan oleh ilmuwan gabungan.

Peneliti diantaranya Adam Gazzaley, MD, PhD (University of California), David Greenfield, PhD (University of Connecticut School of Medicine), Petra Kottsieper, PhD (Philadelphia College of Osteopathic Medicine), dan Frank J Lee, PhD (Drexel University).

Advertisement

Peneliti diantaranya Adam Gazzaley, MD, PhD (University of California), David Greenfield, PhD (University of Connecticut School of Medicine), Petra Kottsieper, PhD (Philadelphia College of Osteopathic Medicine), dan Frank J Lee, PhD (Drexel University).

Hasil penelitian mengungkap, temuan pertama menunjukkan warna-warni yang mencolok dan bentuk karakter Candy Crush yang menarik dapat mengaktifkan bagian otak, terutama yang berfungsi memberikan ‘reward’ sehingga mereka betah berlama-lama memainkannya.

Permainan yang dimainkan oleh lebih dari 10 juta orang di penjuru duniaini juga memiliki pengaruh langsung terhadap otak penggunanya.

Advertisement

Kedua, saat menang atau berhasil melewati satu level atau lebih, otak penggila Candy Crush juga akan melepaskan dopamine atau yang biasa disebut dengan ‘hormon kebahagiaan’. Tak heran bila tiap kali sukses melewati level yang paling mudah sekalipun, seorang penggemar Candy Crush akan berteriak kegirangan.

Dopamine inilah yang ditengarai membuat seseorang ketagihan memainkan Candy Crush dimanapun dan kapanpun.

Kendati begitu, peneliti sepakat bila bermain Candy Crush hanya akan berdampak positif terhadap otak, terutama kemampuan untuk memecahkan masalah serta meningkatkan daya ingat jika dimainkan tak lebih dari 30 menit.

Advertisement

Bila sudah berlebihan, seorang penggila Candy Crush takkan lagi bisa berpikir jernih.

Hal ini terlihat dari temuan ketiga yang didapatkan peneliti, yakni saat penggemar Candy Crush tak segan-segan mengeluarkan uang agar mereka tetap bisa memainkan aplikasi ini dan membandingkan skor mereka dengan teman-teman di Facebook.

Di satu sisi, mood pemain akan membaik, tapi di sisi lain pemain akan ‘menghalalkan’ segala cara hanya untuk permainan seperti ini. “Saat itulah terlihat bahwa pemain tak dapat berpikir logis,” jelas peneliti.

Advertisement

Di samping itu, Gazzaley dan rekan-rekannya juga mencatat Candy Crush yang dimainkan lebih dari lima jam dalam sehari dapat memicu kecanduan. Padahal sejumlah pakar sepakat kecanduan game sama kuatnya dengan ketergantungan pada obat-obatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif