Kongres PDIP 2015 dibuka dengan pidato politik Megawati Soekarnoputri. Dia menegaskan agar Presiden menjalankan kebijakan partai.
Solopos.com, DENPASAR — Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menegaskan sudah wajar dan sangat wajar presiden dan wapres menjalankan kebijakan garis kebijakan partai. Dalam pidato politiknya saat pembukaan Kongres PDIP 2015 hari ini, Mega memang menyebut deparpolisasi dan pengkhianatan.
Baca: Pidato Megawati: Pengkhianatan dan Ditusuk dari Belakang.
Namun, Presiden Jokowi yang disebut dalam pidato itu menanggapinya dengan santai. “Pemimpin harus melayani rakyat. Tidak ada yang lain,” ujarnya sesaat sebelum meninggalkan lokasi Kongres IV PDIP di Sanur, Kamis (9/4/2015). Baca: Megawati: Presiden Harusnya Jalankan Kebijakan Partai.
Presiden Jokowi yang ditemani Puan Maharani menuju mobil juga mengatakan selama ini selalu melakukan komunikasi dengan PDIP. “Setiap hari komunikasi, tidak ada masalah. Komunikasi internal juga baik-baik,” jawabnya sambil tertawa.
?Sebelumnya, Ketum Umum PDIP Megawati Soekarno Putri saat memberikan pidato politik meminta pemimpin mengerjakan kewajibannya dan tidak menghitung akibat dari kebijakannya. Selain itu, dia juga meminta pemimpin memahami rakyat, bangsa, serta asal usulnya.
“Kerjakanlah kewajibanmu dan tidak hitung akibatnya, kepemimpinan ini hanya akan muncul kalau pahami bangsa dan rakyat serta asal usulnya,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta kongres.
Dia menegaskan kepemimpinan harus menyatu dengan rakyat dan setia pada konstitusi karena dua hal itu sifatnya mutlak.?