Jatim
Kamis, 9 April 2015 - 05:05 WIB

DEMO MAHASISWA JEMBER : Ricuh, Ratusan Mahasiswa Bentrok dengan Aparat Saat Mendemo Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi sambut Presiden Jokowi di Pekanbaru, Selasa (25/11/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Rony Muharrman)

Demo mahasiswa Jember mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK berakhir ricuh

Madiunpos.com, JEMBER – Demonstrasi ratusan mahasiswa yang mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di halaman DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu, berakhir ricuh.

Advertisement

 

Unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bermasyarakat menuntut nasionalisasi aset dan kemandirian ekonomi, transparansi dan perbaikan tata kelola anggaran, kedaulatan hukum dan politik, serta menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Advertisement

Unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bermasyarakat menuntut nasionalisasi aset dan kemandirian ekonomi, transparansi dan perbaikan tata kelola anggaran, kedaulatan hukum dan politik, serta menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

 

“Kami ingin menemui anggota dewan, namun aksi kami dihalang-halangi oleh aparat kepolisian, sehingga aksi saling dorong tidak terhindarkan,” kata pengunjuk rasa Kunto Wibisono, Rabu (8/4/2015).

Advertisement

Mahasiswa marah karena mengetahui tidak satu pun anggota DPRD Jember berada di kantor tersebut dan berdasarkan penjelasan staf sekretariat dewan menyampaikan seluruh anggota dewan melakukan kunjungan kerja ke luar kota.

 

Mahasiswa kemudian hendak membakar ban bekas di depan aparat kepolisian yang sedang berjaga di depan gerbang masuk DPRD Jember, namun aksi tersebut dihalangi dan aparat kepolisian memukul mundur mahasiswa.

Advertisement

 

Aksi tersebut membuat marah ratusan mahasiswa, sehingga mereka membalas dengan melemparkan batu dan batu bata yang berada di sekitar lokasi hingga menyebabkan bentrok fisik antara mahasiswa dengan aparat kepolisian.

 

Advertisement

Demonstrasi di halaman DPRD Jember tersebut menyebabkan dua mahasiswa mengalami luka di pelipis dan pukulan di kepala akibat benda tumpul yang dibawa polisi, sedangkan dua anggota polisi juga mengalami luka memar dan bibirnya terluka akibat lemparan batu yang dilemparkan mahasiswa.

 

Suasana ketegangan bisa dikendalikan dan mulai mereda setelah mahasiswa melakukan negosiasi dengan Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif dan ratusan mahasiswa akhirnya membubarkan diri.

 

“Kami akan kembali ke DPRD Jember pada Rabu malam untuk menemui anggota dewan,” kata salah seorang mahasiswa lainnya, Ferio, sambil membubarkan diri.

 

Dalam demonstrasi tersebut, ratusan mahasiswa sempat melakukan penutupan jalan di bundaran DPRD selama 15 menit, sehingga kemacetan jalan di sekitar kampus Universitas Jember tidak terhindarkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif