SOLOPOS.COM - ilustrasi
Angkutan umum Gunungkidul, Pemkab menyediakan kendaraan perintis gratis.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Guna mengantisipasi ketiadaan angkutan umum di beberapa jalur yang mati, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Gunungkidul menyediakan angkutan perintis.
Kepala Bidang Transportasi Dishubkominfo Gunungkidul Kuncoro Budi Santoso menyampaikan program ini sudah berlangsung sejak 2011 lalu namun tetap belum bisa menyasar ke seluruh wilayah. Mengingat, jalurnya baru Gedangsari-Wonosari dan Sokoliman-Wonosari. Dari tiga armada yang dimiliki, baru dua yang beroperasi.
Setiap tahunnya dibutuhkan anggaran Rp1 miliar lebih untuk mengopreasikan bus-bus tersebut. Kuncoro mencontohkan untuk trayek Gedangsari-Wonosari disediakan anggaran Rp800 juta. Besarnya anggaran ini digunakan untuk operasional dan pemeliharaan bus sebab para penumpang dibebaskan dari beban biaya.
“Dishubkominfo tidak memungut sepeser pun dari penumpang. Untuk pengoperasi tergantung dengan jarak yang ditempuh. Misalnya trayek Gedangsari-Wonosari hanya beroperasi dua kali tiap harinya,” papar Kuncoro, Rabu (8/4/2015).
Keberadaan bus perintis ini ditanggapi positif oleh masyarakat. Moda transportasi ini sangat membantu warga yang tidak memiliki kendaraan pribadi atau ingin menggunakan alat transportasi umum bisa menggunakan kendaran ini.
Salah seorang warga Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Sudarto mengaku senang keberadaan alat transportasi gratis ini. Sebab, disamping tidak harus mengeluarkan biaya, masyarakat tetap bisa beraktivitas jauh meski tidak memiliki kendaran sendiri.
“Membantu warga yang kurang mampu,” ujarnya.
Dia menjelaskan beberapa tahun lalu ada angkutan pedesaan dengan rute Sokoliman-Wonosari. Namun, dikarenakan sepinya penumpang, membuat pengusaha angkutan memilih berhenti beroperasi.
“Mudah-mudahan program angkutan perintis ini terus berjalan,” ucapnya.