News
Selasa, 7 April 2015 - 15:55 WIB

SWASEMBADA GULA : Silaturahmi dengan Petani Tebu, Menteri BUMN Menangis

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PTPN XI Arum Sabil saat acara silaturahmi dengan petani tebu di Jember, Jawa Timur, Selasa (7/4/2015). (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Swasembada gula menjadi program pemerintah. Menteri BUMN Rini Soemarno menangis saat bertemu petani tebu.

Solopos.com, JEMBER –  Para petani tebu di Jember Jawa Timur pada Selasa (7/4/2015), mengikuti acara silaturahmi dengan Menteri BUMN Rini Soemarno. Pada kesempatan itu, Rini sempat menangis karena mengingat kondisi petani gula.

Advertisement

Menteri Rini yang dijadwalkan tiba di Jember pada pukul 09.00 WIB molor menjadi pukul 13.00 WIB. Ia pun batal menggunakan transportasi helikopter lantaran cuaca buruk yang terjadi di Surabaya dan Jember.

Saat memberikan sambutan, Rini menangis karena mengingat gejolak pergulaan nasional yang terjadi pada 2001 ketika menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian.

“Kondisi sekarang hampir mirip seperti 2001. Terus terang saya sedih karena kondisi sekarang lebih berat karena pabrik gula rafinasi jumlahnya sudah mencapai 11 dengan produksi 5 juta ton,” ucapnya dengan terisak.

Advertisement

Selain itu, katanya, Indonesia juga dihadapkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan produk negara asing yang bisa keluar masuk dengan bebas.

“Dan kompetitor kita terbesar adalah Thailand yang biaya pokok produksi (BPP) nya hanya Rp6.500/kg dan itu sudah sudah sampai dikirim ke Indonesia,” imbuh Rini.

Dia meminta agar petani tetap bersemangat untuk tetap menanam tebu karena pemerintah saat ini berusaha memperbaiki kodisi pabrik gula agar lebih efisien dan bisa menghasilkan produk sampingan.

Advertisement

“Posisi saya sekarang beda, saya tidak punya otoritas untuk melarang impor. Namun yang penting sekarang adalah bagaimana PG milik negara dan petani tebu tetap hidup. Saya yakin pada 2019 harus bisa swasembada gula,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif