Soloraya
Selasa, 7 April 2015 - 02:45 WIB

PILKADA KLATEN 2015 : Koalisi Siapkan 5 Agenda bagi Cabup-Cawabup

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada langsung (JIBI/Dok)

Pilkada Klaten 2015 menyiapkan lima agenda bagi cabub dan cawabub.

Solopos.com, KLATEN – Lima partai politik (parpol) yang tergabung dalam koalisi AD1 Jaya akhirnya mendeklarasikan diri menghadapi Pilkada Klaten 2015. Deklarasi digelar di pendapa Monumen Juang ’45 Klaten, Senin (6/4/2015).

Advertisement

Kelima parpol yang mendeklarasikan diri yakni Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKS, dan PPP. Tak hanya pimpinan kelima parpol tersebut, pimpinan dua parpol lain yang hingga kini belum menyatakan sikap guna menghadapi pilkada mendatang ikut hadir. Kedua parpol itu yakni Partai Nasdem dan PKB.

Ketua DPD Partai Golkar Klaten, Anang Widayaka, menjelaskan setelah mendeklarasikan diri, koalisi segera berburu calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang bakal diusung pada pilkada mendatang.

Advertisement

Ketua DPD Partai Golkar Klaten, Anang Widayaka, menjelaskan setelah mendeklarasikan diri, koalisi segera berburu calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang bakal diusung pada pilkada mendatang.

“Dalam rangka berburu itu kami harus menyamakan persepsi. Maka kami menggelar suatu rapat kerja yang nanti akan merumuskan persyaratan apa yang harus dipenuhi cabup dan cawabup meski secara pokok sudah disepakati,” ungkapnya.

Rapat kerja juga dilakukan guna menentukan pilihan proses penjaringan cabup dan cawabup. Hingga kini, masih ada dua pilihan yakni dengan menghubungi tokoh-tokoh atau melakukan penjaringan secara umum.

Advertisement

Meski masih melakukan rapat kerja guna merumuskan persyaratan cabup dan cawabup yang bakal diusung, Anang menjelaskan ada lima agenda yang harus dipresentikan oleh bakal cabup dan cawabup yang maju melalui koalisi.

“Pertama visi misi menjadi bupati, kedua rekam jejak bersangkutan. Kemudian cara mereka untuk bisa menggerakkan mesin parpol yang tergabung dalam koalisi. Bagaimana mereka bisa menyinergikan sukarelawan, karena setiap bakal calon memiliki sukarelawan. Kalau tidak matching antara sukarelawan dan mesin parpol akan tumpang tindih dan itu memboroskan,” papar dia.

Selain itu, para bakal cabup dan cawabup wajib memaparkan ketersediaan dana guna bertarung dalam pilkada. “Karena tidak mungkin tidak menggunakan pendanaan. Tetapi, tidak lantas kami hanya menerima yang besar dananya. Ada batasan-batasan dimana mereka harus punya uang untuk memenangkan,” ujar dia.

Advertisement

Disinggung batasan dana yang harus disiapkan cabup dan cawabup, Anang mengaku masih dalam pembahasan rapat kerja. “Intinya kami ingin pilkada irit agar cabup dan cawabup tidak mencari jalan lain untuk berkorupsi di masa yang akan datang,” katanya.

Lebih lanjut, Anang menegaskan meski sudah dideklarasikan, tak menutup kemungkinan parpol lain menyusul bergabung dalam koalisi AD1 Jaya. Dia mengaku perwakilan koalisi sudah menyampaikan gagasan ke PKB, Partai Nasdem, serta Partai Hanura.

Ketua DPC PKB Klaten, Ahmad Mutohar, mengaku sudah ada komunikasi politik dengan koalisi AD1 Jaya. Hanya, partai yang ia pimpin hingga kini belum menyatakan sikap.

Advertisement

Dia menegaskan DPP PKB memberikan kebebasan kepada DPC untuk menentukan arah koalisi pada pilkada mendatang. “Masih kami bahas secara internal dulu. Kami dibebaskan melihat peta di sini. Mana yang bisa membawa kebesaran PKB, itu yang akan kami dukung,” kata dia.

Ketua DPD Partai Nasdem Klaten, Joko Susilo, juga menyatakan partai yang ia pimpin hingga kini belum bersikap bakal bergabung koalisi atau merapat ke PDIP. “Secara prinsip kami hanya berpikir substansi yang lebih luas, yakni untuk kepentingan masyarakat Klaten. kami masih menunggu figur-figur yang dimunculkan nanti berkualitas atau tidak,” tegasnya. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif