Soloraya
Selasa, 7 April 2015 - 11:45 WIB

LONGSOR KLATEN : Tanggul Sungai Bakalan Longsor, Kamar Mandi Warga Nyaris Roboh

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tanggul sungai di Dukuh Bakalan, Desa Kaligayam, Wedi, Klaten, longsor membuat tanah pada bangunan bengkah. Foto diambil Senin (6/4/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Longsor Klaten terjadi pada tanggul Sungai Bakalan di Kaligayam Wedi.

Solopos.com, KLATEN – Tanah longsor terjadi pada tanggul Sungai Bakalan di Dukuh Bakalan, Desa Kaligayam, Wedi, Klaten. Longsor sepanjang 30 meter terjadi di bantaran sungai yang berhulu di pegunungan wilayah Gunung Kidul, DIY, itu.

Advertisement

Akibatnya, bibir sungai semakin mendekati rumah warga, bahkan salah satu rumah warga juga sudah berada di bibir tanggul. Tak hanya itu, longsor juga nyaris merobohkan kamar mandi milik warga setempat setelah tanah di sekitar bangunan bengkah.

Salah satu warga, Jarwanti, 37, menjelaskan tanah di sekitar kamar mandi yang berjarak tiga meter dari rumah yang ia huni bengkah sejak Sabtu (4/4/2015) malam.

Tanah bengkah setelah wilayah pegunungan diguyur hujan deras hingga membuat debit air sungai meningkat dan mengikis tanah tanggul.

Advertisement

“Kamar mandi ini milik adik saya yang tinggal di samping rumah. Karena kondisinya seperti itu ya sudah tidak dipakai lagi. Untuk sementara menumpang dulu ke tempat saya, ” ujar dia saat ditemui di rumahnya, Senin (6/4/2015).

Jarwanti menerangkan tanah tanggul sungai longsor kerap terjadi selama musim hujan kali ini. “Awalnya tanah bantaran sejajar dengan tanah permukiman dan jauh dari rumah. Tetapi, karena terus tergerus arus sungai, tanah tanggul longsor dan semakin mendekati rumah warga,” ungkap dia.

Warga lainnya, Ismanto, 36, menjelaskan longsor yang terjadi selama beberapa waktu terakhir membuat tanah di sekitar rumah warga bantaran sungai labil. Kondisi itu membuat tanah retak di beberapa tempat.

Advertisement

Guna mengantisipasi longsor tak semakin meluas, Ismanto mengatakan warga setempat sudah berupaya menanam pohon di bantaran sungai. “Kalau tidak dihalangi pohon, longsornya semakin parah,” ujar dia.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan untuk sementara penanganan longsor bantaran sungai dilakukan dengan mengirimkan karung untuk dipasang di sekitar tanggul agar longsong tak semakin parah.

“Sementara ketersediaan kami baru karung plastik. Untuk pengembangan penanganan, kami baru menyiapkan pengajuan ke bupati penanganan ini bisa ditangani dari sumber dana tak terduga. Karena dana siap pakai yang ada terbatas,” ujar dia.

Winoto mengungkapkan selain di Kaligayam, tanggul sungai longsor juga terjadi di wilayah Desa Wiro dan Krakitan, Kecamatan Bayat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif