Soloraya
Selasa, 7 April 2015 - 01:45 WIB

HARGA ELPIJI : HET Elpiji 3 Kg di Sragen Ditetapkan Rp15.300

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (Dok/JIBI/Bisnis)

Harga elpiji mengalami kenaikan. Pemkab Sragen menetapkan HET elpiji 3 kg Rp15.300 per tabung.

SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menetapkan harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg Rp15.300 per tabung dari sebelumnya Rp14.000 per tabung.

Advertisement

Untuk menyosialisasikan HET baru ini, Pemkab akan menempelkan 650 stiker di setiap pangkalan elpiji 3 kg. HET tersebut lebih rendah dibandingkan HET elpiji 3 kg yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp15.500 per tabung.

Kepala Dinas Perdagangan Sragen, Nono Sujiono, mengatakan dengan dikeluarkannya HET baru itu 467 pangkalan di Bumi Sukowati harus menjual elpiji 3 kg dengan harga maksimal Rp15.300. Jika tidak menjual sesuai HET, pangkalan tersebut akan mendapatkan sanksi dari agen.

“Setiap pangkalan akan ditempeli stiker yang bertuliskan elpiji 3 kg Rp15.300. Kalau ada pangkalan nakal, kami minta agen bertindak tegas, cabut izinnya,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (5/4/2015).

Advertisement

Dia menyampaikan telah berkoordinasi dengan agen elpiji 3 kg di Sragen mengenai HET baru. Menurutnya, selama ini Pemkab tidak bisa memberikan sanksi kepada pangkalan karena tidak memiliki wewenang untuk  itu. Namun, ia meminta agen lebih tegas kepada pangkalan yang masih menjual elpiji 3 kg melebihi HET.

Lebih lanjut, Nono mengakui selama ini pihaknya tidak bisa mengawasi penjualan elpiji 3 kg di tingkatan pengecer sehingga sering kali pengecer menjual elpiji bersubsidi tersebut dengan harga melebihi HET. “Kami kekurangan personel untuk melakukan pengawasan di tingkat pengecer,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Sragen, Anik, mengatakan saat ini ia menjual elpiji 3 kg dengan harga Rp16.500 per tabung. Ia mengaku belum mengetahui HET baru untuk elpiji 3 kg dari pemerintah.

Advertisement

“Kalau itu sudah menjadi kebijakan pemerintah tentu kami akan menyesuaikan dengan harga terbaru,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi II DPRD Sragen, Suparno, meminta Disdag mengawasi distribusi elpiji tiga kg dari tingkat agen hingga pengecer. Politikus PDIP tersebut tidak ingin ada mafia atau permainan yang membuat distribusi elpiji tersendat. “Harus diawasi serius kalau situasinya seperti ini,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif