Soloraya
Selasa, 7 April 2015 - 11:15 WIB

DEMAM BERDARAH KARANGANYAR : Kasus DBD di Gondangrejo Tertinggi, PSN Digelar di 6 Desa

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Informasi Pencegahan Demam Berdarah (Dok/JIBI/Solopos)

Demam berdarah di Karanganyar diberantas dengan menggelar PSN serentak terutama di Gondangrejo.

Solopos.com, KARANGANYAR – Kasus demam berdarah (DB) di Kecamatan Gondangrejo lebih tinggi dibanding wilayah lain di Kabupaten Karanganyar. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mencatat 20 kasus DB di Gondangrejo selama Januari-Maret 2015.

Advertisement

Selain itu, DKK juga mencatat dua warga Desa Jeruksawit, Gondangrejo, meninggal karena DB pada awal 2015. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menggalakkan kembali gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dimulai dari Kecamatan Gondangrejo.

Gerakan PSN dimulai dari lingkungan RW 006, Dusun Mojorejo, Desa Plesungan. Kegiatan diikuti puluhan Relawan Peduli Jentik (RPJ) Desa Plesungan, PMI, dan lain-lain.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Karanganyar, Fatkhul Munir, menuturkan gerakan PSN serentak di enam desa di Gondangrejo, yakni Plesungan, Jeruksawit, Kragan, Dayu, Krendowahono, dan Tuban.

Advertisement

“Ini kaitannya dengan gerakan memburu jentik dan percepatan sanitasi dasar. Kami memusatkan gerakan di Gondangrejo karena kasus DB di wilayah ini tinggi dibanding wilayah lain. Ada 20 kasus. Kebetulan paling banyak di Desa Plesungan,” kata
Fatkhul saat ditemui wartawan di sela-sela acara, Senin (6/4/2015).

Camat Gondangrejo, Bambang Tri Hastaryo, mengungkapkan RPJ di setiap desa menjadi tulang punggung PSN.

“RPJ di Gondangrejo ini terbentuk sejak 2014. Kami berharap RPJ di 13 desa di Gondangrejo giat melakukan PSN. Di sisi lain RPJ juga mengemban misi merubah perilaku warga,” ujar Bambang saat memberikan sambutan pada acara.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menegaskan pengasapan atau fogging bukan solusi pertama dan utama memberantas sarang nyamuk.

Bahkan dia menegaskan gerakan PSN merupakan upaya menciptakan pola hidup sehat. “Fogging bukan solusi. Itu tidak mematikan jentik. Psikologi masyarakat ini harus segera diselesaikan. PSN harus menjadi budaya dan perilaku hidup sehat,” tutur Juliyatmono saat ditemui wartawan seusai mengecek tempat penampungan air di sejumlah rumah warga.

Orang nomor satu di Karanganyar itu juga mengusulkan RPJ membuat bank sampah. Hal itu disampaikan karena Juliyatmono menemukan tumpukan sampah yang menjadi tempat penampungan air hujan.

“Itu banyak jentik nyamuk. Perilaku hidup sehat itu bukan hanya untuk membunuh jentik. RPJ silakan membuat bank sampah. Kegiatan itu bisa bernilai ekonomi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif