Soloraya
Senin, 6 April 2015 - 20:30 WIB

LONGSOR KLATEN : Bantaran Sungai Bakalan Longsor, Rumah Warga Terancam Ambruk

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Longsor di bibir Sungai Bakalan, Klaten. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Longsor Klaten terjadi di bantaran Sungai Bakalan. Salah satu rumah warga kini berada di bibir tanggul.

Solopos.com, KLATEN – Longsor menerjang bantaran Sungai Bakalan di Dukuh Bakalan, Desa Kaligayam, Wedi, Klaten, Jawa Tengah. Longsor sepanjang 30 meter itu terjadi di bantaran sungai di wilayah Klaten yang berhulu di pegunungan wilayah Gunung Kidul, DIY.

Advertisement

Akibat longsor Klaten itu, bibir sungai semakin mendekati rumah warga. Salah satu rumah warga juga sudah berada di bibir tanggul.

Bukan hanya itu, longsor Klaten juga nyaris merobohkan kamar mandi milik warga setempat setelah tanah di sekitar bangunan merekah. Salah seorang warga, Jarwanti, 37, menjelaskan tanah di sekitar kamar mandi yang berjarak tiga meter dari rumah yang ia huni merekah sejak Sabtu (4/4/2015) malam.

Merekahnya tanah terjadi setelah wilayah pegunungan diguyur hujan deras hingga membuat debit air sungai meningkat dan mengikis tanah tanggul. “Kamar mandi ini milik adik saya yang tinggal di samping rumah. Karena kondisinya seperti itu ya sudah tidak dipakai lagi. Untuk sementara menumpang dulu ke tempat saya,” ujar dia saat ditemui di rumahnya, Senin (6/4/2015).

Advertisement

Jarwanti menerangkan tanah tanggul sungai longsor kerap terjadi selama musim hujan kali ini. “Awalnya tanah bantaran sejajar dengan tanah permukiman dan jauh dari rumah. Tetapi, karena terus tergerus arus sungai, tanah tanggul longsor dan semakin mendekati rumah warga,” ungkapnya.

Tanah Labil
Warga lainnya, Ismanto, 36, menjelaskan longsor yang terjadi selama beberapa waktu terakhir membuat tanah di sekitar rumah warga bantaran sungai labil. Kondisi itu membuat tanah retak di beberapa tempat.

Guna mengantisipasi longsor tak semakin meluas, Ismanto mengatakan warga setempat sudah berupaya menanam pohon di bantaran sungai. “Kalau tidak dihalangi pohon, longsornya semakin parah,” ujar dia.

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengatakan untuk sementara penanganan longsor bantaran sungai dilakukan dengan mengirimkan karung untuk dipasang di sekitar tanggul agar longsong tak semakin parah. “Sementara ketersediaan kami baru karung plastik. Untuk pengembangan penanganan, kami baru menyiapkan pengajuan ke bupati penanganan ini bisa ditangani dari sumber dana tak terduga. Karena dana siap pakai yang ada terbatas,” ujar dia.

Winoto mengungkapkan selain di Kaligayam, tanggul sungai longsor juga terjadi di wilayah Desa Wiro dan Krakitan, Kecamatan Bayat. “Longsornya tanggul di Wiro itu semakin parah. Bahkan, tanah di bawah rumah warga sudah berlubang. Sementara, di Krakitan satu rumah mengalami retak karena tanggul sungai longsor,” urai dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif