Lifestyle
Minggu, 5 April 2015 - 16:20 WIB

WISATA KARANGANYAR : The Lost Paradise di Lereng Lawu

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Air terjun Jumog yang terletak di Karanganyar (JIBI/Harian Jogja/Bony Eko Wicaksono)

Wisata Karanganyar di Lereng Lawu merupakan salah satu objek wisata alam yang tidak hanya apik tetapi juga berbiaya terjangkau.

Harianjogja.com, KARANGANYAR-Anda suka wisata alam dengan panorama yang ciamik dengan biaya murah? Anda patut mengunjungi Air Terjun Jumog di lereng Pegunungan Lawu tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Bagaimana keindahan alam Air Terjun Jumog?

Advertisement

Mendung menggelantung di langit Bumi Intanpari-sebutan lain Kabupaten Karanganyar. Jarum jam di tangan saya tepat menunjukkan pukul 11.23 WIB. Lantaran awan bertambah gelap, saya pun menambah laju kecepatan kuda besi dari 60 km/jam menjadi 80 km/jam.

Jalan menuju lokasi objek wisata Air Terjun Jumog cukup terjal. Berkelok-kelok dan ada tikungan jalan cukup tajam. Ekstra waspada dan hati-hati karena di sepanjang ruas jalan itu kerap terjadi kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa. Apalagi, rintik-rintik hujan mulai turun membasahi jalan beraspal yang tak begitu lebar.
Intensitas hujan semakin tinggi. Saya tak mau mengambil risiko kehujanan. Akhirnya, saya berhenti di teras rumah warga untuk berteduh sambil menunggu hujan reda. Cukup lama saya berteduh di teras rumah penduduk, mungkin sekitar 45 menit. Setelah hujan agak mereda, saya melanjutkan perjalanan menuju lokasi Air Terjun Jumog.

Tak berapa lama kemudian, saya telah sampai di lokasi Air Terjun Jumog. Tak perlu bertanya karena ada papan nama dan gapura berukuran besar bertuliskan Air Terjun Jumog. Area parkir kendaraan bermotor di sekitar objek wisata Air Terjun Jumog tak begitu luas. Namun ada fasilitas kamar mandi yang diperuntukkan bagi para wisatawan.

Advertisement

Dari area parkir kendaraan bermotor, saya harus berjalan kaki melewati 116 anak tangga. Cukup menguras tenaga. Namun, rasa lelah itu sirna dengan menikmati panorama elok dan udara segar khas pegunungan. Ada tiga jembatan kecil yang terbuat dari kayu harus dilewati menuju lokasi air terjun.

Berbeda dengan air terjun Grojogan Sewu di kawasan Tawangmangu, Air Terjun Jumog tampak lebih sederhana. Air terjunnya tak terlalu tinggi sekitar 30 meter-35 meter. Namun tetap memancarkan keindahan khas wisata alam pegunungan.

Terdapat tiga air terjun yang bersisian bernama Klueng, Kusumajati, dan Jubleg. Konon, kerap muncul pelangi di sekitar Air Terjun Jumog pada pagi hari. Pengunjung bisa bermain air di bawah air terjun sambil menghirup hawa segar pegunungan. Pepohonan hijau yang tumbuh di sekitar Air Terjun Jumog kian menambah keasrian. Tak heran jika masyarakat setempat mengenal Air Terjun Jumog sebagai the lost paradise atau surga yang hilang.

Advertisement

Setelah merasa cukup menikmati pemandangan air terjun yang bergemuruh, saya pun melangkahkan kaki menjauhi curug. Saya cukup tertarik dengan menu makanan sate kelinci yang dijajakan warung makan di sekitar Air Terjun Jumog. Akhirnya, saya mampir dan memesan seporsi sate kelinci dan segelas teh panas untuk mengobati rasa lapar.

Di pinggir sungai di kawasan objek wisata Air Terjun Jumog terdapat belasan hingga puluhan pedagang sate kelinci. Menariknya, kita bisa menikmati hidangan sate kelinci di alam terbuka. Para wisatawan bisa menikmati sate kelinci sambil duduk bersila beralaskan tikar. Harganya pun cukup terjangkau bekisar antara Rp10.000-Rp15.000 per porsi. Cukup menarik bukan?? Silakan mampir menikmati keindahan alam di Air Terjun Jumog.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif