Soloraya
Minggu, 5 April 2015 - 18:30 WIB

POLEMIK RSIS : Nasib Karyawan RS Yarsis Dipertaruhkan, DPRD Sukoharjo Siap Jadi Fasilitator

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RSI Yarsis (www.skyscrapercity.com)

Polemik RSIS atau RS Yarsis Solo membuat rumah sakit di perbatasan Sukoharjo-Solo itu segera tutup.

Solopos.com, SUKOHARJO — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sukoharjo menyatakan siap memfasilitasi pertemuan dua yayasan yang mengklaim sebagai pemilik RSIS guna mencari perdamaian. Namun DPRD memilih menunggu hingga ada pihak yang meminta dimediasi agar tak ada kesan membela salah satu kubu.

Advertisement

Ketua DPRD Sukoharjo, Nurjayanto, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (4/4/2015), menuturkan pihaknya tidak ingin terjebak dalam perselisihan dua yayasan yang sama-sama mengklaim sebagai pemilik RSIS. Tidak bisa dipungkiri, kata politikus PDIP itu, sengketa dua kubu muncul lantaran ada kepentingan tertentu.

Dia menyebut kepentingan itu adalah masalah keuntungan atau profit. Menurut Nurjayanto masalah tersebut sangat sensitif. Apabila ada pihak lain yang ingin mendamaikan dua kubu yang bertentangan, ucap dia, akan ada tudingan pihak tersebut membela salah satu pihak.

“Kalau kami berinisiatif mendamaikan nanti dikiranya membela kubu ini atau kubu itu. Kami tidak ingin terjebak dalam masalah yang sejatinya masalah internal RSIS itu,” kata Nurjayanto.

Advertisement

Meski demikian, DPRD tetap membuka diri untuk menjadi mediator jika ada pihak yang beritikad baik menggelar pertemuan musyawarah mufakat antardua kubu. Oleh karena itu, dia berharap dua yayasan yang berseteru, Yayasan RSIS (Yarsis) akta 2006 sebagaimana telah direvisi menjadi Yarsis akta 2011 dan Yayasan Wakaf RSIS (YWRSIS), duduk bersama menyelesaikan masalah.

“Masalah RSIS ini sudah berdampak luas, karena di situ ada nasib yang dipertaruhkan. Nasib pasien, para pekerja karyawan, pekerja medis, dan lain sebagainya. RSIS sangat dibutuhkan masyarakat dan banyak yang menggantungkan hidup pada RSIS. Sangat disayangkan apabila dua yayasan itu tidak mau musyawarah mufakat,” imbuh Nurjayanto.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Agus Santosa, saat dihubungi Solopos.com untuk dimintai tanggapan mengenai masalah RSIS, tidak mengangkat telepon. Pesan singkat (SMS) yang dikirim Solopos.com hingga berita ini ditulis belum dibalas.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif