Soloraya
Sabtu, 4 April 2015 - 02:10 WIB

Ujian Nasional 2015 : Siswa Karanganyar Keluhkan Soal Uji Coba Sulit Dibaca

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - UN CBT diuji coba di SMAN 1 Surabaya, Senin (23/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Herman Dewantoro)

Ujian Nasional 2015 segera digelar. Sejumlah siswa di Karanganyar keluhkan soal yang sulit dibaca.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah siswa kelas XII dan guru di sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau computer based test (CBT) mengeluh karena soal UN yang digunakan untuk uji coba sulit dibaca, kurang jelas dan lengkap.

Advertisement

Mereka khawatir apabila soal yang digunakan saat UN pada Senin-Kamis (13-16/4/2015) juga kurang jelas dan lengkap. Tiga SMK di Karanganyar, yakni SMK Negeri 1 Karanganyar, SMK Negeri 2 Karanganyar, dan SMK Negeri Jumantono akan melaksanakan UN menggunakan sistem CBT. Oleh karena itu mereka melaksanakan uji coba.

SMK Negeri 1 Karanganyar melaksanakan uji coba UN menggunakan sistem CBT, Kamis (2/4/2015) dan Senin (6/4/2015). Sebanyak 459 siswa kelas XII SMK Negeri 1 Karanganyar akan mengikuti UN berbasis komputer tahun 2015. Pelaksanaan UN berbasis komputer dilaksanakan tiga sesi setiap hari.

Advertisement

SMK Negeri 1 Karanganyar melaksanakan uji coba UN menggunakan sistem CBT, Kamis (2/4/2015) dan Senin (6/4/2015). Sebanyak 459 siswa kelas XII SMK Negeri 1 Karanganyar akan mengikuti UN berbasis komputer tahun 2015. Pelaksanaan UN berbasis komputer dilaksanakan tiga sesi setiap hari.

Siswa juga akan mengerjakan satu mata pelajaran yang diujikan setiap hari. Mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia pada Senin (13/4/2015), Matematika pada Selasa (14/4/2015), Bahasa Inggris pada Rabu (15/4/2015), dan Kamis (16/4), diujikan Teori Kejuruan.

Sejumlah siswa mengeluh seusai melaksanakan uji coba UN berbasis komputer. Pantauan Solopos.com, sejumlah siswa mengalami kendala saat hendak log in atau masuk ke laman soal UN menggunakan sistem CBT. Mereka juga kesulitan membaca soal karena tulisan terlampau kecil. Bahkan ada siswa yang bertanya kepada penjaga ruang karena antara soal dan jawaban tidak cocok.

Advertisement

“Kami uji coba soal Bahasa Indonesia dan Matematika. Lebih enak UN menggunakan komputer. Tetapi, ada soal Matematika yang angkanya terlalu kecil dan membuat bingung. Ada juga soal yang enggak ada jawabannya. Ya akhirnya dikira-kira saja,” kata Evi sembari tersenyum saat ditemui Solopos.com seusai mengikuti uji coba UN, Kamis (2/4/2015).

Wakil Kepala SMK Negeri 1 Karanganyar Bagian Kurikulum, Hadiansyah, menuturkan beberapa soal tidak lengkap sehingga jawaban tidak cocok. Selain itu, angka pada soal Matematika kurang jelas.

“Ini masukan untuk penyelenggara UN tingkat nasional. Semoga naskah soal saat UN nanti tidak seperti saat uji coba. Kasihan siswa kalau seperti ini,” tutur dia saat ditemui wartawan di sela-sela uji coba UN.

Advertisement

Hadiansyah menjelaskan uji coba UN itu untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarana. Mereka memastikan seluruh komputer siap untuk pelaksanaan UN berbasis komputer. Setelah ini, dia akan mengevaluasi uji coba UN berbasis komputer.

“Kami tekankan kepada siswa agar masuk ruangan 30 menit sebelum pelaksanaan. Itu untuk mengantisipasi apabila komputer terkendala sehingga dapat segera diperbaiki. Kami menyiapkan dua komputer cadangan pada setiap ruangan,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif