Soloraya
Sabtu, 4 April 2015 - 13:45 WIB

JEMBATAN AMBROL : Jembatan Besi di Karangtengah Wonogiri Hanyut Diterjang Air!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jalan antardesa yang menghubungkan Desa Ngambarsari dengan Desa Temboro, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri terputus setelah Jembatan Klasem ambrol dan hanyut. Foto diambil, Sabtu (4/4/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Jembatan ambrol di Klasem, Ngambarsari, Karangtengah, Wonogiri, cukup mengherankan. Jembatan besi itu hanyut terbawa air.

Solopos.com, WONOGIRI — Hujan deras di Kecamatan Karangtengah, Wonogiri, mengakibatkan fondasi Jembatan Klasem di Dusun Klasem, Desa Ngambarsari, ambrol. Akibatnya, jalur antardesa antara Desa Ngambarsari dengan Desa Temboro di kecamatan setempat terputus.

Advertisement

Pasalnya, jembatan berbahan baku besi ikut hanyut oleh air Sungai Kajoran. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (4/4/2015), putusnya jalur perekonomian desa diketahui warga Ngambarsari sekitar pukul 05.00 WIB saat beraktifitas pagi hari.

Tidak ada korban jiwa namun menyebabkan sedikitnya 89 kepala keluarga (KK) atau 267 jiwa di dua dusun, yakni Dusun Klemben dan Dusun Tanggung, terisolasi. Seorang warga Ngambarsari yang ada di lokasi, Bambang, bercerita dirinya terpaksa berbalik arah karena melihat Jembatan Klasem raib.

“Warga Klasem dan warga Dusun Tanggung harus memutar jalan sejauh 8-10 km jika ingin ke Balai Desa Ngambarsari. Saya tadi harus memutar jalan untuk balaidesa,” katanya.

Advertisement

Menurutnya, debit air Sungai Kajoran tidak tinggi namun volume bertambah karena hujan mengguyur Ngambarsari sejak pagi hingga sore. “Jumat pagi hujan tak begitu deras mengguyur Ngambarsari. Dimungkinkan pondasi jembatan tergerus air dan hanyut. Akibatnya pondasi yang longsor menarik badan jembatan dan ambrol. Kondisi jalan antardesa tak bisa dilalui dan tertutup total.”

Kepala Desa Ngambarsari, Fitri Hanany, menjelaskan Jembatan Klasem menjadi jalan alternatif warga Dusun Klasem dan Dusun Tanggung ke Balai Desa Ngambarsari. Jembatan Klasem, ujarnya, baru dibangun pada tahun 2000-an.

“Semenjak Jembatan Klasem dibangun, warga Dusun Klasem dan Dusun Tanggung hanya menempuh jarak sekitar tiga kilometer jika ingin ke balaidesa. Karena tadi pagi (Sabtu) jembatan ambrol maka warga dua dusun terpaksa memutar jalan melintas Desa Temboro menuju balaidesa.”

Advertisement

Dikatakannya, agar warga lain tidak kecele, ada papan pengumuman dan peringatan bahwa jalan anterdesa di Dusun Klasem ditutup total untuk semua kendaraan dan pejalan kaki. Fitri menjelaskan pemerintah desa tidak memiliki anggaran untuk membuat jembatan darurat.

Butuh dana besar untuk membuat jembatan darurat dengan panjang 7 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 5 meter. “Apabila dibuat jembatan darurat dari bambu harus diberi penyangga di tengah agar aman dan sewaktu-waktu tidak patah.”

Terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan telah berkoordinasi dengan dinas teknis. “BPBD meminta warga setempat membuat tanda sederhana bahwa jalan tersebut ditutup total. Dalam waktu dekat segera dibuat jembatan darurat.”

Mantan Camat Selogiri menyatakan, pembuatan jembatan darurat akan melibatkan dinas teknis agar konstruksi jembatan nyaman digunakan pejalan kaki atau sepeda motor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif