ISIS di Indonesia membuat polisi makin gencar memburu kelompok-kelompok bersenjata.
Solopos.com, JAKARTA — Identitas orang yang tewas akibat kontak senjata antara Densus dengan kelompok tidak dikenal, Jumat (3/4/2014), kemarin, mulai terkuak. Dia diduga adalah Daeng Koro dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol. Rikwanto menyatakan pihaknya menduga kuat pelaku yang tewas itu merupakan Daeng Koro. “Diduga Daeng Koro, untuk memastikan akan dilakukan tes DNA,” kata Rikwanto saat dimintai konfirmasi, Sabtu (4/4/2015).
Berdasarkan catatan kepolisian, kata Rikwanto, Daeng Koro merupakan pelatih serta ketua pelaksana beberapa kegiatan Tadrib Asykari di daerah Tuturuga Morowali Sulawesi Tengah, Mambi Sulawesi Barat, dan Gunung Tamanjeka, Poso, Sulawesi Tengah.
Dia juga berperan sebagai aktor intelektual di balik penembakan polisi, Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman, yang tewas di Tamanjeka, Poso. Kemudian, Daeng Koro juga diduga terlibat dalam penghadangan anggota Brimob di Kalora, Poso.
Daeng Koro diketahui sebagai perakit dan eksekutor bom di Desa Pantangolemba, Poso. Selanjutnya, dia terlibat kontak senjata dengan polisi di Gunung Gayatri, Desa Maranda, Poso, Sulawesi Tengah.
Selain itu, beberapa peran Daeng Koro antara lain terlibat dalam pengadaan senjata untuk kelompok MIT. Dia juga menjadi penghubung antara kelompok MIT dengan kelompok Makassar, ahli strategi bagi pergerakan MIT, dan aktor intelektual penembakan warga masyarakat di Desa Masani. Informasi tersebut diperoleh polisi berdasarkan keterangan dari tersangka yang sudah tertangkap.
Sehari sebelumnya, Tim Densus 88 terlibat baku tembak dengan 12 orang bersenjata di Pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah. Kontak senjata sempat diwarnai ledakan bom dari kelompok tersebut.
Dari kontak senjata itu, satu orang tewas dari kelompok bersenjata yang diduga Daeng Koro dari MIT. Kemudian, Tim Densus berhasil pula mengamankan barang bukti berupa dua pucuk senjata laras panjang jenis M16 dan satu pucuk senjata rakitan.