News
Sabtu, 4 April 2015 - 11:40 WIB

ISIS DI INDONESIA : Buru Kelompok Santoso, Polisi Temukan M16

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Brimob sisir Gunung Patingkea, Senin (29/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin M.N.)

ISIS di Indonesia membuat polisi kembali gencar memburu terduga teroris. Salah satunya kelompok Santoso di Sulawesi Tengah.

Solopos.com, PALU — Polisi menemukan dua senjata api laras panjang jenis M16 dan sebuah senapan rakitan di lokasi baku tembak antara polisi dan kelompok bersenjata di Pegunungan Sakina Jaya, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4/2015), yang menewaskan satu orang.

Advertisement

Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol. Idham Azis, yang dihubungi Antara dari Palu, Sabtu (4/4/2015), mengatakan senjata tersebut diduga kuat milik kelompok sipil bersenjata yang dipimpin Santoso. Pasukan polisi saat ini terus mengejar kelompok Santoso yang jumlah diperkirakan 12 orang.

Belasan orang itu terendus polisi setelah mendapatkan laporan dari masyarakat yang melihat sejumlah orang asing sedang berada di gubuk milik petani. Warga tersebut kemudian melapor ke polisi dan selanjutnya terjadi pengejaran.

Polisi awalnya meminta gerombolan orang asing tersebut untuk menyerahkan diri, namun dibalas dengan tembakan dan lemparan bom rakitan. Kontak senjata akhirnya terjadi dalam waktu sekitar 45 menit dan menewaskan satu orang dari kelompok bersenjata.

Advertisement

Kelompok bersenjata tersebut akhirnya melarikan diri ke tengah hutan. Diduga, ada beberapa orang dari kelompok bersenjata yang terluka akibat baku tembak itu. Saat ini, jenazah korban penembakan sudah dievakuasi di RS Bhayangkara Palu yang berjarak sekitar 120 km dari lokasi baku tembak.

Saat ini, 700-an personel Brimob Kelapa Dua Mabes Polri masih berada di Sulawesi Tengah untuk membantu menangkap kelompol Santoso. Sementara itu, ribuan pasukan TNI juga masih menggelar latihan perang di sekitar Gunung Biru, Kabupaten Poso, yang diduga kuat adalah lokasi persembunyian Santoso dan kawanannya.

Akibat latihan perang tersebut, kelompok sipil bersenjata itu melarikan diri masuk hutan di wilayah Parigi Moutong sehingga terendus aparat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif