Soloraya
Sabtu, 4 April 2015 - 04:10 WIB

HARGA BBM : Organda Sukoharjo Kecewa BBM Naik

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi angkutan umum perkotaan (Dok/JIBI/Solopos)

Harga BBM yang mengalami kenaikan membuat Organda Sukoharjo mengalami kenaikan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Sukoharjo mengaku kecewa dengan pemerintah yang kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara mendadak.

Advertisement

Pada Rabu (1/4/2015), Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Sukoharjo, Joko Wiyoso, mengatakan saat ini Organda belum melakukan tindakan apa pun terkait dengan kenaikan harga BBM senilai Rp500 per liter pada Sabtu (28/3/2015). Namun apabila pemerintah kembali menaikkan harga BBM dalam dua bulan ke depan, opsi mogok massal bisa terealisasi.

Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM ini menurut Joko terlalu terburu-buru. Seharusnya pemerintah tidak menaikkan harag BBM lagi. Kalau pun terpaksa menaikkan harga BBM, seharusnya pemerintah melakukan sosialisasi terlebih dahulu. “Kami kan juga butuh waktu untuk mengkaji, tidak bisa mendadak seperti ini,” ujarnya.

Saat ini, kata Joko, Organda tengah menunggu keputusan Organda Pusat terkait dengan besaran tarif angkutan kendaraan umum. Sejak harga BBM naik, tarif dasar angkutan kendaraan umum di Sukoharjo masih belum mengalami kenaikan. “Kami juga sedang merapatkan dengan anggota terkait hal ini [kenaikan tarif dasar angkutan kendaraan umum],” ungkapnya.

Advertisement

Meski hanya Rp500, Joko mengaku kenaikan ini akan berdampak serius terhadap angkutan kendaraan umum. Joko menyebutkan kenaikan harga BBM sebesar 30 persen pada 17 November 2014 membuat harga spare part angkutan kendaraan umum mengalami kenaikan. Akibatnya tarif angkutan kendaraan umum terpaksa harus naik juga. “Jumlah penumpang menurun setelah tarif angkutan kendaraan umum naik,” ujar dia.

Tumirin, 53, mengatakan ia belum menaikkan tarif dasar angkutan kendaraan umum secara sepihak. Menurutnya penumpang kerap menolak apabila tarif dasar angkutan kendaraan umum naik. Tadinya ia sempat berpikir hendak menaikkan tarif, namun ia mengurungkan niatnya.

“Mending tidak saya naikkan, daripada nanti penumpang semakin sepi,” ungkap sopir mikromini ini saat ditemui wartawan.

Advertisement

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo tidak akan menaikkan tarif dasar angkutan kendaraan umum sebelum ada surat keputusan dari Gubernur Jawa Tengah. Kepala Dishub Sukoharjo, RM Suseno Wijayanto, mengatakan apabila kenaikan tarif terpaksa terjadi, Dishub akan melakukan kontrol ke lapangan untuk mencegah kenaikan tarif di luar batas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif