Sport
Sabtu, 4 April 2015 - 08:25 WIB

DISKUSI SUPORTER : Suporter Profesional untuk Perdamaian dan Tim Profesional

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Diskusi suporter digelar dalam rangka
Suporter Profesional untuk Tim Profesional
 
Solopos.com, SOLO — Kisruh antara suporter seolah telah menjadi pemandangan rutin yang menghiasi kompetisi sepak bola Indonesia setiap tahun. Bentrok antara pendukung rasanya hampir tak pernah absen, mulai dari kompetisi kasta tertinggi, Indonesia Super League (ISL), hingga liga kelas kedua, Divisi Utama (DU).

Ironisnya, gesekan itu justru lebih kerap memanas di antara dua kelompok fans dengan letak geofrafis berdekatan. Siapa yang tidak tahu perselisihan antara pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, dengan suporter Arema Malang, Aremania? Atau The Jak Mania, suporter Persija Jakarta, dengan Viking, pendukung Persib Bandung?

Advertisement

Rivalitas para suporter DU pun tak kalah panas. Kelompok pendukung Persis Solo, Pasoepati, belum juga menyudahi konflik dengan sempalan suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). BCS pun belum berhenti menyulut permusuhan dengan beberapa rival lain, seperti kelompok suporter PSCS Cilacap, Lanus.

Musim lalu, rivalitas panas itu bahkan memakan satu korban jiwa. Salah satu pendukung PSCS, Muhammad Ikhwanudin, tewas setelah diserang saat melintasi kawasan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta seusai menonton tim kesayangnya berlaga melawan Persis di Stadion Manahan, Solo, Oktober lalu.

Advertisement

Musim lalu, rivalitas panas itu bahkan memakan satu korban jiwa. Salah satu pendukung PSCS, Muhammad Ikhwanudin, tewas setelah diserang saat melintasi kawasan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta seusai menonton tim kesayangnya berlaga melawan Persis di Stadion Manahan, Solo, Oktober lalu.

“Konflik seperti ini harus segera diselesaikan. Kalau tidak, musim ini bisa lebih gawat. Sebab, akan ada 10 tim Jawa Tengah yang bertanding dalam satu grup DU jadi pasti akan lebih panas,” ujar salah satu suporter Persiku Kudus dalam Sarasehan Suporter Nasional bertajuk Indonesia Menuju Industri Sepak Bola di The Sunan Hotel, Jumat (3/4/2015).

Perdamaian antara kelompok suporter bukan tidak mungkin terwujud. Pasoepati dan Bonek pun telah membuktikannya. Sempat bersitegang beberapa tahun silam, kedua kelompok suporter itu akhirnya mampu mencapai kesepakatan damai.

Advertisement

“Rivalitas antarsuporter akan selalu ada, yang jadi persoalan adalah bagaimana mengurangi korban. Semestinya, perdamaian hubungan Solo dan Surabaya bisa menjadi contoh,” tutur Peci.

Sekretaris Umum Slemania, M. Sanusi, menilai pertemuan suporter di luar pertandingan bisa menjadi salah satu upaya efektif untuk menciptakan perdamaian. “Acara seperti ini bagus, setelah ini kami juga berencana menggelar jambore suporter nasional untuk mempererat persaudaraan. Suporter harus memberi dukungan yang cerdas karena tingkah suporter yang kurang baik bisa menjauhkan sponsor dan merugikan tim,” ungkap dia.

Sanusi optimistis para pendukung PSS dengan Persis bisa kembali harmonis. “Selama ini, yang ada adalah konflik Solo dengan BCS, bukan dengan Slemania. Slemania dan Pasoepati tetap seperti kakak dan adik. Kami juga terus menjalin koordinasi dengan para tetua BCS untuk menjalin perdamaian,” imbuh dia.

Advertisement

Hal senada diungkapkan Prapto Koting, tetua Pasoepati yang juga memprakarsai diselenggarakannya Sarasehan Suporter Nasional. “Silaturahmi antar suporter bisa meminimalisir terjadinya kerusuhan dalam pertandingan sepak bola,” kata dia.

Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), M. Noor. Aman, mengatakan sikap para suporter menjadi bagian dari profesionalisme klub. Klub sebagai penyelenggara pertandingan pun semestinya lebih tanggap dalam menangangi gesekan antara suporter.

“Bentrok suporter terjadi karena fanatisme berlebihan, mungkin sosialisasi jiwa korsa seperti ini yang tidak terlalu diperhatikan panitia penyelenggara pertandingan. Inilah pentingnya klub menjadi profesional sehingga siap menangangi segala hal, termasuk suporter,” imbuh dia. (Tri Indriawati/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement

Suporter Persis Solo Pasoepati dalam sebuah kegiatan di depan gedung DPRD Solo. JIBI/Solopos/dok

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif