News
Jumat, 3 April 2015 - 12:00 WIB

UN 2015 : DPRD Solo: PLN Jangan Padamkan Listrik saat Ujian Nasional!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok Sleman menjalani uji coba pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bersistem computer based test (CBT), Jumat (27/3/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

UN 2015 kian dekat. PLN diminta tidak melakukan pemadaman listrik saat UN berbasis komputer berlangsung.

Solopos.com, SOLO — Komisi IV DPRD Solo meminta PLN tidak melakukan pemadaman listrik saat Ujian Nasional (UN) 2015 berlangsung, khususnya di wilayah sekolah penyelenggara UN berbasis komputer atau computer based test (CBT).

Advertisement

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Solo bersama pihak sekolah juga diharapkan segera melakukan koordinasi dengan PLN terkait hal itu. Berdasarkan inspeksi mendadak (sidak) simulasi UN CBT oleh Komisi IV di SMKN 2 Solo dan SMAN 3 Solo, Kamis (2/4/2015), Ketua Komisi IV DPRD Solo, Hartanti, menilai mayoritas sekolah yang ditunjuk sudah siap dari sisi sarana, prasarana, dan sumber daya manusianya (SDM).

“Diharapkan semua sekolah tersebut juga menyiapkan genset untuk antisipasi jika terjadi listrik mati. Selain itu kami minta agar Disdikpora dan sekolah segera berkoordinasi dengan PLN agar saat ujian berlangsung nanti PLN tidak melakukan pemadaman listrik,” tegas Hartanti ketika dihubungi Solopos.com melalui ponselnya, Jumat (3/4/2015).

Dari sidak, diketahui sejumlah kendala yang dialami pihak sekolah di awal pelaksanaan simulasi sudah bisa diatasi. Simulasi UN CBT hari kedua di SMKN 2 dan hari ketiga di SMAN 3 menurutnya berjalan baik dan lancar. Namun dia mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterimanya ada sekolah yang belum siap menggelar UN CBT.

Advertisement

“Menurut informasinya SMAN 1 Solo belum siap. Tapi saya belum mendapat konfirmasi dari kepala sekolah terkait. Nanti saya coba hubungi lagi untuk menanyakan apa saja kendala di sekolah tersebut,” kata Hartanti.

Dihubungi Solopos.com secara terpisah, Kepala SMAN 1 Solo, Thoyibbun, mengakui adanya kendala saat simulasi UN CBT dilaksanakan di SMAN 1. Namun menurut Thoyyibun, kendala tersebut bersumber dari server pemerintah pusat sehingga dipastikan hal itu dialami oleh semua sekolah yang mulai pekan lalu melaksanakan simulasi UN CBT.

“Sekolah kami dipastikan sudah siap dengan berbagai sarana dan prasarananya. Hanya saja, kemarin ada kendala dari server pemerintah pusat sehingga simulasi UN CBT di sekolah kami urung dilaksanakan,” ungkapnya.

Advertisement

Menyikapi persoalan tersebut, Thoyyibun mengatakan terlebih dulu akan melihat perkembangan lebih lanjut terkait persiapan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan UN CBT. Dia menyatakan tidak tertutup kemungkinan SMAN 1 akan memilih membatalkan penyelenggaraan UN CBT dan melaksanakan ujian dengan paper based test (PBT) jika ternyata masih ditemukan permasalahan dalam UN CBT. Dia menjelaskan, hal itu karena pihaknya juga mempertimbangkan nasib para siswa yang akan melaksanakan ujian.

“Jangan sampai dengan adanya berbagai kendala dalam pelaksanaan UN CBT ini justru mengorbankan para siswa. Untuk itu kami akan menunggu perkembangannya sampai pekan depan. Jika tetap ada masalah maka kami akan mengundurkan diri. Namun jika lancar, mungkin saja kami akan meneruskan,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif