Jatim
Jumat, 3 April 2015 - 20:05 WIB

KBS Over Populasi Komodo, Surabaya Gagas Wisata Penangkaran

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bayi komodo (Varanus komodoensis) berumur sekitar 10 hari di Kebun Binatang Surabaya. (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Kebun Binatang Surabaya over populasi komodo.

Madiunpos.com, SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya menggagas wisata penangkaran komodo yang diperkirakan bakal dibikin di kawasan Pantai Kenjeran. Langkah itu digagas setelah jumlah satwa reptil itu di Kebun Binatang Surabaya (KBS) over populasi.

Advertisement

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan saat ini pemerintah sedang mengkaji rencana tersebut termasuk kajian tentang struktur tanah di Surabaya yang cocok menjadi tempat tinggal komodo. “Kami masih cek lokasi mana yang cocok, rencana di Kenjeran tapi belum tentu juga di sana, karena jangan sampai komodonya mati, nanti kalau komodonya mati, saya disalahkan lagi,” katanya di Surabaya, Rabu (1/4/2015).

Risma, panggilan khas Tri Rismaharini, mengatakan rencana membuat penangkaran khusus komodo tersebut cukup mendesak lantaran di KBS banyak kelahiran bayi-bayi komodo. Dikhawatirkan, hewan yang dilindungi itu bisa terjadi perkawinan inses, selain itu kapasitas KBS juga tidak memadai.

“Khawatirnya nanti malah komodo itu enggak sehat. Sekarang ini jumlah komodo yang kecil-kecil banyak dan suatu hari kan pasti bertambah besar,” katanya.

Advertisement

Dia menambahkan, sebelumnya pemerintah berencana untuk mengembalikan komodo-komodo tersebut ke alam di Pulau Komodo, hanya saja biaya yang harus dikeluarkan untuk mengirim komodo tersebut sangat mahal. Berdasarkan catatan KBS, sejak 21 Februari-7 Maret 2015, terdapat 12 telur komodo di KBS yang menetas.

Bayi-bayi komodo itu lahir dari satu induk yang bertelur sejak 23 Juli 2014 dengan jumlah total 29 telur. Adapun saat ini jumlah satwa komodo di KBS tersbeut sudah mencapai lebih dari 70 ekor.

Kenjeran Cocok
Menurut pengamat satwa, Singky Soewadji, membuat penangkaran bagi komodo tersebut dinilai sangat baik karena bakal menciptakan wisata baru di Surabaya. Apalagi berada di kawasan pantai Kenjeran yang memiliki suhu udara yang panas sehingga cocok dengan habitat komodo.

Advertisement

“Saat ada wahana satwa di sana, Kenjeran pun akan ramai pengunjung nantinya,” ujarnya.

Sementara itu, terkait jabatan Direktur Utama KBS Surabaya saat ini, walikota Risma telah memilih nama Aschta Biestani Tajudin sebagai pelaksana tugas (Plt) pasca pengunduran diri mantan Dirut KBS Ratna Achjuningrum. Aschta sebelumnya merupakan Direktur Operasional KBS.

Setelah pengunduran diri Ratna, ada dua nama yang diusulkan untuk menjabat Plt Dirut KBS oleh Badan Pengawas Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS. Kedua nama tersebut yakni Aschta dan Direktur Keuangan dan SDM KBS Fuad Hassan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif